Author : Lousey Han
Main Cast : Luhan,
Shin Jenna (OC)
Other Cast : EXO
member
Genre :Romance,
Fantasy, Action, Friendship, Mystery
Rating : PG 15
Previous: Part 1,
____________________________________________
Pagi yang suram, tak
ada cuaca yang cerah untuk mengawali hari.Begitu pula keadaan di dalam
kelas.Kejadian itu berdampak besar pada Kai and the gang. Wajah mereka penuh
luka memar juga luka lain yang aku percaya luka itu takkan sembuh hanya dalam
satu dua hari saja. Plaster luka juga turut menghiasi wajah-wajah tampan
mereka. Pemandangan yang mengenaskan.Kelas ini sunyi.Yah, keadaan memang tak
secepat itu membaik.Keabsenan Luhan dan D.O benar-benar seperti missing
link.Tanpa mereka Exo tidaklah utuh.
Shin Jenna masih
sempat untuk memfokuskan diri pada pelajaran. Sedangkan Kai terlihat malas,
iapun menggosok tengkuknya. Yang lain juga sama. Mereka juga tidak bisa
fokus.Setidaknya mereka diam dan menatap datar papan tulis yang kian lama kian
terlihat membosankan itu.Wajah tanpa ekspresi Tao dan Xiumin cukup meyakinkan
bahwa mereka benar-benar kacau.Bagaimana dua orang paling ramai itu hanya diam
termenung?Rasanya janggal.
Di sisi lain, sang
tokoh utama dari perkelahian tempo hari terlihat murung. Selama beberapa hari
ini juga iaselalu terlihat murung. Takut Shin Jenna marah nampaknya? Ah,
entahlah, hanya Luhan yang tahu.
Foto dengan Gegenya
terpajang manis di salah satu meja di ruangan itu. Tangan putih itu
meraihnya.Melihat betapa sesuatunya waktu dulu. Tapi semuanya takkan sama lagi.
Keputusannya sudah bulat.Begitu pula Gegenya yang memilih pergi.Pergi?
Sebaiknya ia juga pergi sekarang. Sudah terlalu lama ia absen sekolah. Ia tak
ingin jadi seperti tersangka yang dengan pengecutnya pergi setelah menyebabkan
kekacauan.
Tapi bagaimanapun ia
berusaha untuk pergi ia tak bisa. Ia sendiri juga terluka. Bagaimanapun ia juga
manusia, walau tak sepenuhnya.
Tiba-tiba ia
merasakan ulu hatinya sakit. Beberapa pukulan beberapa hari yang lalu ternyata
mampu melukainya.Ia mengistirahatkan tubuh yang masih dalam masa rapuh itu.
yang ditujunya adalah tempat duduk terdekat yang bisa dijangkaunya.
Pikiran akan
teman-teman Exo dan masalah lain menambah sakit kepalanya selain ulu hati tadi.
Ia mengepalkan tangannya memukul pelan dahinya sendiri.
oOo
Sepulang sekolah Exo
dan Jenna memutuskan untuk pergi menengok D.O di rumah sakit.Apa kau masih
ingat tentang apa yang dialami D.O hingga ia berbaring di rumah sakit ini?
LUHAN, yah tapi ini tak sepenuhnya salah Luhan.Hanya saja sebagian jiwa
terkutuk dari dalam dirinya yang menyebabkannya hilang kendali.
Dengan pakaian musim
gugur yang tebal dan beberapa aksesori wajib seperti topi untuk cuaca dingin
dan payung untuk berjaga-jaga bila sewaktu-waktu turun hujan.Jenna, yeoja
beratasan putih itu duduk di sebelah bangsal D.O. Yang lain juga
mengelilinginya.
“ Neo gwencana?”
tanya Suho.
“ Aku baik-baik saja.
Kalian lihat aku sudah bisa duduk dan bicara bersama kalian.”
“ Haha, anak nakal.
Kami ini mengkhawatirkanmu tahu?” canda Chanyeol.
“ Terimakasih.
Tapi..”
“ Aku tahu kau akan
menanyakan anak itu. Tapi lupakan saja, aku tidak tahu dimana di sekarang,”
jawab Kai.
“ Kai?” protes Jenna.
“ Dia pengecut. Dia
bahkan tidak berani menampakan batang hidungnya hingga saat ini.”
“ Kau benar. Aku
sendiri tak tahu apa masalahnya. Sebaiknya kita tidak mengikuti urusannya,”
ujar Lay diamini yang lainnya.
“ Dia bermasalah,”
ujar Baekhyun frontal.
Mata Jenna membulat.
Bukan karena perkataan Baekhyun barusan tapi karena apa yang ia lihat dari
jendela di hadapannya. Seseorang dengan luka di sudut bibirnya.
Tapi orang itu
terkejut saat Jenna juga melihatnya.Mata mereka bertemu, secepatnya orang itu
pergi.
“ Luhan..” gumam
Jenna.
“ Apa?” tanya Sehun
yang agak curiga saat Jenna bergumam. Maklum jika dia tahu karena dia duduk
persis di seberang Jenna.Dan Jenna dari tadi sering kali menengok ke arah
jendela.
“ Ah, anni. D.O ssi,
aku membuatkan catatan juga untukmu. Aku tidak mau karena kau sakit nilaimu
jadi turun,” bohong Jenna.
“ Lihat yeoja ini
baik sekali bagaimana ketua tidak jatuh hati,” ujar si konyol Chanyeol. Ia
benar-benar moodboster.
Yang lain tertawa.
Kai memasang senyum masamnya.Jenna mengalihkan pandangannya ke jendela lagi.
Mereka tidak lama di sana karena mungkin saja hujan akan turun. Mereka bersorak
khas Exo lalu pamit pulang.
Jenna lagi, lagi, dan
lagi terpaku pada jendela itu.tapi yang bisa dilihatnya hanya suasana di luar
yang semakin gelap. Ia melambaikan tangannya pada D.O.
“ Aku pulang..”
“ Pai pai.”
Di ujung jalan semua
member EXO berpisah untuk pulang ke rumahnya masing-masing.Jenna tidak lupa
melambaikan tangannya pada Kai.Jenna berjalan, tapi matanya mencari-cari.Apa
yang dicarinya? Apalagi kalau bukan Luhan, si namja yang dilihatnya di
jendela.Akhirnya Jenna melihat Luhan bersandar di dinding tak jauh darinya.Ia
berjalan menghampirinya.
Luhan dengan cepat
memalingkan wajahnya dan berjalan menjauh sambil kesakitan.Nampak lukanya tidak
mau diajak kompromi.Ia hanya bisa berjalan pelan sementara satu tangannya
menahan rasa sakit pada bagian ulu hati tadi.
Jenna terus mengikuti
Luhan.Rasa kesal tak lantas membuatnya pergi dari namja itu.Ia masih peduli.
Tiba-tiba Luhan
limbung dan jatuh.Ia tak mampu lagi menahan rasa sakitnya. Pertahanannya runtuh
di hadapan yeoja yang diam-diam disukainya.Jenna dengan sigap berlari
menghampirinya.Ia mengantarkan Luhan pulang ke rumahnya.
“ Bodoh, kenapa kau
terus menghindar?” batin Jenna.
oOo
Dengan perhatian di
sana ia merawat Luhan. Membantunya tidur di tempat tidurnya.Juga mengompres
dahinya.Karena Luhan tak lama kemudian tidur, Jenna melihat-lihat untuk
membunuh waktu.Ia melihat sebingkai foto yang aja di meja di sudut kamar itu.
Foto yang tadi pagi juga dilihat Luhan.Luhan dengan seorang pria, Kris.
Luhan yang bangun
mendapati Jenna membawakan semangkuk bubur untuknya.Yeoja ini pasti sudah
menemukan dapur, batin Luhan.Ia kemudian tersenyum tipis.
“ Apakah enak? Maaf,
aku tidak terlalu mahir memasak.”
“ Tidak apa. Lagipula
ini enak.Terimakasih atas bantuanmu.”
“ Tinggal minta kapan
saja jika kau mau. Itulah gunanya teman,” ucap Jenna riang.
Ini pertama kalinya
Jenna terlihat riang sejak beberapa hari ini.
Di luar Kai tengah
mencari-cari.Ia sepertinya mencari alamat rumah Luhan. Ia tahu alamat Luhan
dari petugas Tata Usaha sekolah tadi pagi. Bagaimanapun ia juga khawatir. Ia
sudah menerima Luhan menjadi bagian dari Exo. Dan bila Luhan punya masalah,
harusnya ia juga memberi tahu Kai. Itulah alasan Kai pergi mencari rumah Luhan.
Pagar rumah tiba-tiba
terbuka dan Jenna yang keluar dari rumah itu.Mereka berdua sama-sama
terkejut.Luhan juga pergi untuk mengantar Jenna keluar.Keadaannya jadi agak
canggung.
Kai menatap Luhan dan
Jenna tergantian.Jenna memutuskan untuk pergi.Itu urusan namja.Luhan menawari
Kai masuk.Tapi amarah terlalu menguasai Kai.Ia mencengkeram kerah baju Luhan
dan mendorongnya ke dinding. Hingga di dalam kamar Luhan, Kai masih tidak bisa
menurunkan amarahnya.
“ Sebenarnya apa
masalahmu?” tanya Luhan dengan polosnya.
“ Masalahku? Apa kau
benar-benar ingin tahu masalahku? Masalahku adalah kau.”
Di luar seseorang
terluhat menguntit Jenna.Saat Jenna sudah menjauh, pria misterius bermasker itu
membuka ponselnya.
“ Dapat,” katanya
sambil melihat gambar Luhan dan Jenna yang di dapatnya.
oOo
“ Aku dapat gadis
itu, Bos.”
“ Ha, lucu sekali.
Remaja yang sedang jatuh cinta rupanya.”
“ Apa yang harus kami
lakukan?”
“ Cari gadis itu dan
bawa dia ke sini.”
“ Algeusemnida.”
Seorang anak buah,
yang tadinya pria misterius bermasker, undur diri untuk segera melaksanakan
perintahnya.
Di kawasan yang cukup
sepi, muncul sekelompok orang yang mengikuti Jenna.Ia mulai curiga, segera ia
mempercepat langkahnya. Tapi naas, ia tak bisa menghindar.
Luhan masih berada di
dalam rumah di depan ambang jendela lebih tepatnya, ia mengamati benda panjang
berwarna merah yang disebut payung milik Jenna. Gadis itu lupa membawanya malam itu.
Deru motor menggema
di basement sebuah bangunan kosong. Ini markas pria misterius dan para
gerombolannya.Jenna berdiri tepat di tengah ruangan itu. Tangan kirinya di
cengkeram erat oleh si pria misterius hingga ia tak bisa kemana-mana. Laripun
takkan ada gunanya.
Ponsel Luhan
berdering.
“ Siapa ini?”
“ Jika kau masih
ingin melihat gadismu, datanglah ke sini sendiri.”
Pip pip pip…
Sambungan telepon itu
langsung terputus.Luhan langsung berangkat ke tempat yang dimaksud si
penelepon.Ia sangat khawatir pada Jenna.
Di rumah sakit, Exo
sedang merayakan keluarnya D.O dari sana. Yah, keadaan D.O sudah pulih begitu
juga yang terlihat pada member Exo lainnya.Tak ada luka yang mewarnai
penampilan mereka.
“ Ya sudah, ayo
pulang,” ajak Baekhyun.
D.O meringis lebar.
“ Apa jangan-jangan
kau jadi betah tinggal di sini. Kalau begitu menginaplah sehari lagi,” usul
Chen.
“ Ya! Kau gila?”Semua
tertawa.
oOo
And growl start
here..
Luhan dihadang
kelompok itu lagi.Saat ini kekuatan tidaklah seimbang.1 lawan sekian banyak.
Luhan tahu dirinya tidak akan menang jika tidak menggunakan kekuatannya. Tapi
kali ini ia berancana untuk mengalah. Ia rela menderita sakit jika artinya
Jenna bisa selamat.
Exo masih merayakan
kebahagiaan mereka. Di sisi lain, Jenna ditarik paksa untuk berjalan mengikuti
pria misterius. Tapi Jenna tidak kehilangan akal.Ia tahu ini gila, ia bisa mati
jika ketahuan. Tapi ia tak mau terjadi sesuatu yang pada Luhan karena
sebenarnya ini perangkap. Tangan kiri Jenna terus mengambil rekaman dimana dia
akan dibawa. Lalu ia mengirimkan itu pada Kai.
Exo masih sibuk bercanda
sampai mereka hendak keluar dari bekas bangsal D.O. Tiba-tiba ponsel Kai
berdering.
Luhan telah melawan
setidaknya lima orang. Tapi kelompok ini seakan tak ada habisnya mengingat ia
sendirian melawan sekarang. Ia berhasil menghindari beberapa pukulan. Keadaan
tidak menguntungkan bagi Luhan, ia terkena pukulan balok kayu pada perutnya.
Padahal luka yang lalu belum sembuh benar. Belum ada beberapa detik ia
dihadiahi pukulan lagi pada kakinya. Ia langsung jatuh tersungkur. Seseorang
menendangnya.Keadaannya terlentang tak berdaya sekarang.
Dari arah yang
berlawanan muncullah sembilan flower namja. Ah, maksudku mereka adalah
kesembilan member Exo. Mereka langsung bertarung dengan segerombolan orang
itu.Kini kekuatan sudah seimbang.Beberapa membantu Luhan berdiri.Di sebelahnya,
Tao sibuk menghajar beberapa orang. Pukulan dan tendangan, ia spesialis dalam
hal ini. Ia menatap garang musuhnya. Mungkin dengan begini, mereka akan sedikit
ciut nyalinya.
Kai memukul perut
salah seorang diantara mereka. Menghindar ketika ia di serang. Dan membalas
dengan satu pukulan.Dan langsung tumbanglah mereka.Iamelemparkan tatapan
tajamnya pada musuh-musuhnya itu.
Xiumin menendang. Lay
membanting. Suho menendang.Semua sibuk dengan lawannya masing-masing.Punggung
Kai dan Tao bertemu saat mereka terkepung beberapa orang sekaligus.Mata mereka
seakan mengisyaratkan sesuatu lalu mereka langsung menyerang beberapa orang
sekaligus.Chanyeol sibuk memukul juga rupanya. Tak disangka ia tahu caranya
berkelahi. Kembali pada Tao dan Kai, musuh yang mengepung mereka habis dan
tinggal dua lagi.Tao melemparnya dan langsung disambut tendangan Kai berhasil
membuatnya tumbang.Yang tersisa giliran Tao. Sekali tendang dan ia juga
tumbang.
Kai mengacak
rambutnya panas, keringat sudah membuatnya gerah.Pertarungan yang didominasi
Exo masih berlanjut.Semua dengan beringasnya mengeluarkan pukulan terbaik
mereka.Luhan perlahan mendekati tempat Jenna disekap. Selama mendekat juga,
beberapa kali ia juga dihadang. Tapi ia mampu melewatinya dengan mudah. Ia
sedang menjegal salah seorang yang berdiri di atas atap mobil. Ia meloncat dan berputar. Masih sama seperti
dulu. Ia melakukannya seperti serigala yang sesungguhnya. Ia berhasil mencapai
Jenna. Tapi dua orang menahan Jenna.
Luhan hendak memukul
seorang di antara mereka.Tiba-tiba lambangnya aktif kembali.Ia takut jika ia
malah melukai Jenna. Ia menatap Jenna sebentar. Pandangannya memudar.Ia sudah
mengepalkan tangannya dari tadi dan siap melayangkan pukulan tapi masih ragu.
Kesempatan itu dimanfaatkan musuhnya untuk memukul kepala Luhan dengan sebatang
kayu.
“ Luhan!” pekik
Jenna.
Kelompok pengacau itu
pergi.Luhan merasakan telinga kanannya terus berdengung.Ia tidak bisa bangkit.
Member Exo lain cepat menghampirinya.
Di kamar Luhan,
nampak seorang sedang mengamati sekitar.
Masih di TKP, Jenna
tak sengaja meneteskan air matanya pada tangan Luhan.Lambang itu tiba-tiba
terhapus.
Seorang menerawang
tempat tidur bernuansa putih milik Luhan.Menerawang keberadaannya.
Di pangkuan Jenna,
perubahan pada diri Luhan terjadi.Rambut blondenya berubah jadi hitam normal.Ia
membuka matanya. Dan disambut gembira sekaligus heran oleh semua member Exo.
Seseorang itu
ternyata Kris.Ia mengendus payung merah milik Jenna yang masih diletakkan Luhan
di dekat jendela. Kris masih terus menerawang tempat tidur Luhan dengan
kekuatannya.Lambang naga pada tangan kanannya menyala biru terang. Sekarang ia
sudah menjangkau sisi samping tempat tidur. Di meja itu ia melihat foto dirinya
bersama Luhan. Ia mengambilnya dan menghantamnya ke lantai. Sontak kaca pigura
itu pecah berkeping-keping.
Kris memegang
kepalanya frustasi.Foto itu diambilnya bersama Luhan beberapa tahun lalu saat
mereka masih di China.Kris murka.Ia mulai mengeram marah. Suaranya nyaring
seperti erangan seekor serigala.Matanya juga berubah merah.
‘ Mungkin dia tahu
jika Luhan telah berubah.’
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar