Title
: My X Doll / My Sex Doll
Author
: Anita
Genre
: Romance
Rate
: NC-17
Length
: Oneshot
Main
Cast :
Lee Teuk (Super Junior),
Tae Yeon (Girls Generation),
Onew (SHINee),
Support
Cast :
Victoria (F(X)),
Suho (EXO-K).
---------------
-Lee Teuk POV-
"Apa belum selesai?"
Suara mesin yang menyala itu dimatikan,
"Belum tuan," jawabnya. Lalu dia menyalakan lagi mesinnya. Dan suara
bising dari mesin yang menyala itu kembali terdengar ditelingaku.
Aku pun meninggalkan ruangannya, dan pergi ke
ruang kerjaku. Sepanjang perjalanan menuju ruang kerjaku, aku menghela napas
dengan perasaan penuh rasa cemas. Bagaimana tidak cemas? Hari ini adalah hari
dimana Onew akan membuatkan aku sebuah chip untuk bonekaku. Onew sebenarnya
adalah pelayanku, tapi dia adalah seorang mahasiswa dari fakultas teknik mesin.
Aku memintanya membuatkan aku sebuah chip kecil untuk dimasukkan ketubuh
bonekaku. Aku berharap dia bisa membuatnya!
Di fakultasnya, Onew lah satu-satunya
mahasiswa yang dapat membuat sebuah chip untuk program sebuah mesin. Dua tahun
lalu, sebelum aku mempekerjakannya sebagai pelayanku. Dia pernah memenangkan
olimpiade di jepang, karena telah berhasil menciptakan sebuah chip untuk boneka
anjing, dan boneka anjing itu hidup sampai sekarang. Bahkan boneka itu menjadi
seperti anjing sungguhan, biarpun memiliki sebuah kekurangan.
Dan aku memiliki sebuah boneka yang sangat
cantik, aku mendapatkannya dari sahabat ayahku sewaktu di Jepang. Sahabat
ayahku itu adalah seorang pembuat boneka terkenal, bonekanya yang menyerupai
orang sungguhan itu membuatnya sangat terkenal hingga saat ini. Tapi setelah
memberikan boneka menyerupai seorang gadis padaku, beliau meninggal dunia.
Boneka yang diberikan padaku itu menjadi boneka terakhir yang beliau ciptakan
karena belum sempat di produksi ke pasar internasional. Ayahku yang mendengar
berita itu pun langsung terserang penyakit jantung, dan tak lama beliau juga
meninggal. Kini aku tinggal sendiri. Di rumah sebesar ini, hanya aku dan
pelayan ku yang tinggal!
Sesampainya di ruang kerja ku, "Tae
Yeon..." panggilku pelan pada boneka cantik yang tengah dipajang di dalam
lemari kaca tidak jauh dari meja kerjaku berada.
Aku pun mengambil kain bersih yang berada
tidak jauh dari aku berdiri, lalu mengelap dan membersihkan lemari kaca itu
penuh rasa sayang, "Aku ingin kau hidup..."
.
"Tuan Lee Teuk!!!"
Aku yang sedang meminum kopi hangat di
taman belakang rumahku pun menoleh ke arah Onew, pria yang memanggilku itu. Dia
berlari menghampiriku dengan tergesa-gesa.
"Ada apa?" tanya ku sesaat dia
tiba di hadapan ku.
Dia mengatur napasnya sebelum menjelaskan
maksud dan tujuannya menghampiriku, "Aku... telah menyelesaikannya
tuan..."
.
-Author POV-
Kini Lee Teuk dan Onew tengah berada di
dalam sebuah gudang. Gudang itu adalah tempat Onew membuat chip. Karena chip
itu sudah berhasil di buat oleh Onew, jadi sekarang mereka akan mencoba chip
itu di tubuh boneka milik Lee Teuk.
Dengan perlahan, Onew memasukan benda kecil
(chip) itu ke dalam tubuh Tae Yeon, boneka milik Lee Teuk. Boneka cantik itu
diletakkan di atas meja layaknya seseorang yang akan di operasi.
Saat chip itu berhasil dimasukkan, mereka
menunggu beberapa saat. Namun tidak ada reaksi apapun yang di terima boneka
itu. Lee Teuk yang sedari tadi terlihat cemas, akhirnya terduduk lemas di
sebuah kursi tidak jauh dari meja tempat bonekanya berada.
"Gagal," gumamnya putus asa. Ia
menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu mengacak-acak rambutnya
kesal.
"Maafkan aku tuan," sesal Onew
sambil membungkukkan badannya ke arah Lee Teuk, pria yang ia sebut 'tuan' itu.
Lee Teuk pun bangkit, lalu meninggalkan
ruangan dengan perasaan kesal tanpa membalas ucapan kesesalan Onew padanya.
Onew mengikuti Lee Teuk pergi. Saat mereka
berdua benar-benar sudah pergi meninggalkan ruangan, jari-jari lentik milik
boneka cantik itu dengan perlahan bergerak.
.
BRAKKK!!!
Lee Teuk menutup pintu kamarnya dengan
kasar. Ia terlihat sangat kesal. Onew tersentak kaget mendengarnya, tapi ia
tidak bisa berbuat apapun hanya bisa melihat ke arah pintu itu dengan berbagai
macam pertanyaan dipikirannya.
"Apa yang salah...?" gumamnya
tidak mengerti.
Di sisi lain...
Boneka cantik itu bangkit, dan
melihat-lihat seisi ruangan tempat ia berada dengan raut wajah kebingungan yang
seperti akan bertanya "ini
dimana?"
Tapi matanya langsung tertuju pada
kabel-kabel yang menempel ditubuhnya. Dengan raut wajah yang masih kebingungan,
ia mencoba mencabut satu persatu kabel itu. Saat berhasil mencabut semua
kabel-kabel yang menempel ditubuhnya, ia lalu berjalan mengitari ruangan untuk
mencari-cari sesuatu.
Namun, tiba-tiba pintu ruangan ia berada
terbuka. Pria yang membuka pintu itu pun terkejut, "Kau... hidup?"
.
"Apa kau bisa berbicara?"
Gadis yang di hadapannya itu pun
memiringkan kepalanya seakan tidak mengerti maksud ucapan pria yang ada
dihadapannya.
"Apa kau bisa bicara?" tanyanya
lagi tapi dengan mengeja sambil menggerakkan kedua tangannya sebagai isyarat
agar gadis itu mengerti maksud ucapannya. Tapi gadis itu terus menatapnya
dengan kepala yang masih miring seperti tidak mengerti.
Pria itu pun menghela napas,
"Bagaimana ini... Tuan pasti marah," ucapnya pelan sambil
menyandarkan punggungnya di tembok.
"Bagaimana ini... Tuan pasti marah,"
ucap gadis itu tiba-tiba meniru cara bicara Onew, pria yang bersamanya.
Onew mengerutkan kening, "Kau bisa
bicara?" tanya tidak percaya sama apa yang sudah ia dengar.
Gadis itu kembali diam sambil beberapa kali
mengkedipkan kedua matanya. Onew mengguncangkan pelan pundak gadis itu saking
tidak sabar menghadapinya, "Ayo lah, Tae Yeon-ssi... Bicara lah, tuan Lee
Teuk pasti akan senang karena aku telah berhasil membuatmu hidup..."
***
"Tuan..." panggilnya pelan ke
arah tuan-nya yang tengah menyantap sarapan pagi di ruang makan itu sendirian.
"Diam! Sekarang ambil bonekaku di
ruangan mu itu!" perintah Lee Teuk pada Onew dengan nada membentak.
Tapi Onew tidak bergerak dari tempat ia
berdiri dan itu membuat Lee Teuk bertambah kesal.
"Kau dengar tidak?!" bentak Lee
Teuk kesal.
Tapi tiba-tiba muncul seorang gadis dari
balik punggung Onew, yang membuatnya sangat terkejut, "Tae Yeon?"
Ya, gadis yang ia panggil 'Tae Yeon' itu adalah boneka cantik
miliknya. Gadis itu diam menatap Lee Teuk sambil memegangi lengan Onew dari
belakang. Terlihat bahwa ia sangat ketakutan dengan Lee Teuk karena baru saja
telah mendengar bentakkan yang begitu keras dari mulut Lee Teuk.
Lee Teuk pun bangkit, lalu menghampiri
gadis itu dan melepaskan kedua tangannya dari lengan Onew.
"Kau hidup?" tanyanya tidak
percaya, "Kau benar-benar hidup," ucapnya sambil memeluk gadis itu
bahagia.
.
"Kau suka?"
Gadis itu hanya diam menatapnya.
"Kenapa dari tadi diam saja... Ayo
bicara lah..."
Tapi gadis itu tak kunjung mau membuka
mulutnya untuk berbicara. Lee Teuk hanya bisa menghela napas panjang, melihat
gadis yang saat ini berada dihadapannya. Mereka sudah satu jam lebih duduk di
kursi meja makan karena Lee Teuk ingin mendengar Tae Yeon berbicara layaknya
manusia normal. Ia sudah bertanya berbagai macam hal kepada gadis itu, tapi
gadis itu terus menatapnya tanpa menjawab ucapannya satu pun. Ia hampir
kualahan, tapi rasa senang membuatnya semangat untuk membuat gadis itu
berbicara padanya.
"Kau sangat cantik..." gumam Lee
Teuk terpesona melihat Tae Yeon, gadis yang terus menatapnya itu.
"Kau sangat cantik..." ucap Tae
Yeon tiba-tiba meniru ucapan Lee Teuk.
Senyum bahagia pun mengembang di kedua pipi
Lee Teuk, dengan spontan ia mengecup bibir mungil gadis itu. Kedua pipi Tae Yeon menjadi merah merona
karena kecupan manis dari Lee Teuk. Lee Teuk yang melihatnya tertawa kecil,
tidak mengira bonekanya bisa tersipu-sipu seperti itu.
Lalu ia memperhatikan wajah Tae Yeon. Lama
Lee Teuk menatapnya, ternyata wajah Tae Yeon masih saja memerah karena
kecupannya. Membuat Lee Teuk ingin berbuat lebih padanya.
Dengan perlahan, wajah Lee Teuk pun
mendekat ke wajah boneka cantik yang berada dihadapannya itu. Bibirnya mendarat
mulus ke bibir mungil Tae Yeon. Ia mencium bibir Tae Yeon dengan perlahan tanpa
ada tekanan dan paksaan. Ia sangat menikmati ciumannya di bibir manis Tae Yeon.
Ciumannya pun menjadi lumatan-lumatan kecil
di bibir manis Tae Yeon. Tanpa sadar, ia melingkarkan tangannya di pinggang
gadis itu agar gadis itu sedikit menggeser posisi duduknya dan mendekat ke
arahnya.
"Tuan... Ada yang ingin bertemu dengan
anda,"
Suara Onew seketika memecahkan suasana. Itu
membuat Lee Teuk menghentikan permainan yang baru saja akan ia mulai.
Dengan perasaan kesal, ia bangkit lalu
menghampiri ke tempat suara Onew berada.
.
"Bisakah kau keluar dari rumah
ku!?"
"Yaa~ Masa ada tamu datang kau malah
mengusirnya!" ucap pria itu sambil memukul pundak Lee Teuk pelan dan
tertawa lepas. Pria itu menganggap ucapan Lee Teuk barusan hanya gurauan saja.
"Suho, kau tidak ada pekerjaan?"
tanya Lee Teuk mengalihkan pembicaraan. Pria yang bernama Suho itu hanya
mengkerutkan kening, bingung.
"Sepertinya kau harus pergi, aku tau
kau sangat sibuk!" kata Lee Teuk cepat, dan langsung menutup pintu
rumahnya begitu saja, tidak mempeduli Suho yang masih berdiri di depan rumahnya
dengan raut wajah bingung.
"Cih! Sok akrab!" gerutu Lee Teuk
sesaat ia telah masuk ke dalam rumah.
Hubungan Lee Teuk dan Suho sebagai partner
kerja memang tidak begitu dekat. Tapi sebenarnya Suho datang untuk membicarakan
saham mereka yang ada di daerah Gangnam, namun Lee Teuk tidak memperdulikannya.
Mempersilahkan Suho masuk ke dalam rumahnya saja tidak.
Setibanya di depan rumah Lee Teuk, Suho di
usir secara halus oleh si pemilik rumah. Dan pria yang masih berdiri di depan
rumah Lee Teuk itu pun akhirnya pergi dengan rasa kesal.
Dengan langkah ringan, Lee Teuk kembali
berjalan menuju dapur.
"Kemana dia?" tanyanya pada
dirinya sendiri sambil mencari-cari sosok yang sedang ia cari, "Sebenarnya
kemana dia?!"
Saat sedang mencari-cari sosok yang sedang
ia cari sampai ia merasa kesal, tiba-tiba saja ia merasakan ada hawa seseorang
di bawah meja makan. Lee Teuk pun berjongkok untuk mengintip ada siapa di bawah
sana.
"Tae Yeon?"
Lee Teuk terkejut ketika melihat gadis itu
ada di bawah meja makan.
"Sedang apa?" tanyanya dengan
nada suara yang lembut. Lalu Lee Teuk ikutan masuk ke dalam kolong meja itu.
"Sedang apa?" tanyanya lagi.
Tae Yeon tidak menjawabnya, ia hanya diam
menatap Lee Teuk yang ikutan masuk ke tempat ia berada. Kini mereka berdua
tengah berada di bawah meja, tepatnya di kolong meja. Meja makan Lee Teuk yang
lumayan besar itu membuat mereka berdua bisa masuk.
"Sebenarnya kau sedang apa?"
tanya Lee Teuk lagi.
Lee Teuk terus menatap Tae Yeon sampai
gadis itu menjawab pertanyaannya, tapi Tae Yeon tak kunjung menjawabnya. Ia
hanya diam dan terus menatap Lee Teuk yang berada dihadapannya.
Mereka saling menatap satu sama lain cukup
lama, sampai akhirnya wajah Lee Teuk mendekat ke wajah gadis yang berada
dihadapannya itu. Gadis itu cuma diam tidak bergerak, membuat Lee Teuk berani
berbuat lebih padanya.
Perlahan ia mencium bibir Tae Yeon lembut,
yang kemudian menjadi lumatan kasar. Lee Teuk melumat bibir atas dan bawah Tae
Yeon bergantian dengan kasar. Ia juga memegang tengkuk Tae Yeon untuk
memperdalam ciumannya. Decakan-decak kecil pun terdengar dari lumatan bibir Lee
Teuk.
Lee Teuk mendorong pelan tubuh Tae Yeon,
sampai gadis itu tiduran di atas lantai yang dingin. Tae Yeon nurut, tidak
memberontak. Lalu Lee Teuk kembali mencium gadis itu dengan kasar, dan lidahnya
masuk ke dalam mulut gadis itu untuk bermain-main dengan lidahnya.
Namun...
"Bagaimana bisa rongga mulutmu sama
seperti manusia?" tanyanya sesaat ia melepas lumatannya dari bibir Tae
Yeon.
Ia baru menyadari semuanya. Tae Yeon,
boneka cantik miliknya adalah sebuah boneka yang sama seperti boneka lainnya.
Tapi jika di perhatikan, setelah chip itu di masukkan ke dalam tubuhnya, boneka
itu terlihat benar-benar seperti manusia. Kulit, mata, hidung, bibir, semuanya!
"Bagaimana bisa???" gumam Lee
Teuk tidak percaya.
Kedua tangannya menangkap dua buah benda
kenyal dihadapannya, lalu ia mencoba meremasnya pelan untuk memastikan. Dan
benar, Lee Teuk bisa merasakan dua buah dada Tae Yeon itu dari balik pakaian
maid yang Onew pakaikan padanya.
Dengan gerakan cepat dan terburu-buru, Lee
Teuk membuka kancing pakaian maid Tae Yeon satu persatu. Sehingga pakaian maid
gadis itu terbuka dibagian dadanya, dan terlihat jelas dada Tae Yeon yang
ditutupi oleh bra berwarna hitam.
Lee Teuk pun mencoba meremas dada Tae Yeon
yang masih ditutupi bra dengan kasar. Tapi gadis itu tidak mengeluarkan suara
desahan, ia hanya diam dengan ekspresi biasa saja seperti tidak terjadi apapun
sambil melihat kedua tangan Lee Teuk yang terus meremas dadanya dengan penuh
nafsu.
Lee Teuk terus meremas dada Tae Yeon,
sampai akhirnya ia tak bisa terkendali. Ia melepas seluruh pakaian Tae Yeon
paksa, sampai gadis itu naked. Dan dengan terburu-buru, Lee Teuk membuka
pakaiannya sendiri satu persatu. Tapi saat akan melepas celana jins yang ia
pakai, kepalanya menghantam langit-langit meja yang ada di atas kepalanya.
"Aw! Aisssh," ringisnya kesakitan
sambil mengelus-elus kepalanya sendiri.
Tapi tak lama ia kembali fokus ke Tae Yeon.
Dan Lee Teuk pun kini sudah naked.
Ia mengangkat kedua kaki Tae Yeon dan
membuka pahanya lebar-lebar sehingga miss v Tae Yeon terlihat. Lalu ia mencoba
memasukkan jari-jarinya ke milik gadis itu. Saat kelima jari-jarinya sudah
masuk seluruhnya dan membenamkannya di miss v Tae Yeon, ia pun menggerakkan
jari-jarinya perlahan untuk menusukkannya ke miss v Tae Yeon.
"Oppa!" namun tiba-tiba terdengar
suara seorang gadis memanggil dan memasuki ruang dapur, tempat Lee Teuk dan Tae
Yeon berada.
Lee Teuk yang panik langsung menghentikan
kegiatannya.
"Oppa!" panggil gadis itu lagi.
Dengan terburu-buru Lee Teuk mengambil dan memakai pakaiannya kembali.
"Oppa?"
"Omo!" pekik Lee Teuk terkejut,
membuat jantungnya berdetak cepat saking terkejutnya.
"Oppa sedang apa di bawah sini? Dan...
Kyaaaaa," jerit gadis itu tiba-tiba saat melihat Lee Teuk dan Tae Yeon
bercinta di bawah meja.
"Victoria, dengarkan oppa
dulu..." ucap Lee Teuk menenangkan kekasihnya itu.
"Aku tidak mau! Aku benci dengan
oppa!"
Gadis yang bernama Victoria itu lantas
pergi dengan isak tangisnya. Lee Teuk pun menghela napas panjang. Dan ia keluar
dari kolong meja itu dan merebahkan tubuhnya di tembok tidak jauh dari meja itu
berada.
Victoria adalah kekasih Lee Teuk, mereka
sudah berpacaran 3 tahun lamanya. Tapi Lee Teuk tidak ingin mengejar Victoria
dan menjelaskan semuanya. Karena saat ini yang dirasakan oleh Lee Teuk adalah
rasa cintanya yang timbul pada boneka cantik miliknya itu, Tae Yeon.
Ia memperhatikan Tae Yeon yang masih naked
di bawah sana, "Mianhae, Victoria..."
***
Malam ini Lee Teuk benar-benar tidak bisa
tidur, ia terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya sambil terus berpikir.
Pikirannya dipenuhi akan hal permasalahan yang baru saja menimpanya. Di sisi
lain, ia sudah tidak mencintai Victoria tapi di sisi lain ia tidak mungkin
mencintai sebuah boneka. Itu membuat hatinya menjadi bimbang.
Tok! Tok! Tok!
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari
balik pintu kamarnya. Sontak Lee Teuk berjalan menghampiri pintu itu lalu
membukanya.
"Tae Yeon... Dia terus memanggil nama
anda tuan,"
.
-Lee Teuk POV-
Tae
Yeon... Dia terus memanggil namaku?
Aku terkejut, tidak percaya mendengar
ucapan Onew pelayanku itu. Aku pun berlari menghampiri kamar Tae Yeon yang
dibuatkan oleh Onew sesaat setelah Tae Yeon berhasil dihidupkan seperti manusia
normal. Sesampainya di sana, gadis itu tengah duduk di atas ranjang sambil
menatap langit-langit kamarnya.
"Tae Yeon?" panggil ku pelan. Dan
gadis itu menatap ku.
"Lee Teuk? Lee Teuk? Lee Teuk?"
panggilnya berkali-kali dengan suara yang terdengar manja.
Aku tersenyum mendengarnya. Lalu aku
berjalan menghampirinya, sambil terus menatapnya. Wajahnya yang cantik sebagai
boneka, pria-pria di luar sana pasti langsung akan jatuh cinta saat melihat Tae
Yeon. Dan pasti tidak akan mengira kalau Tae Yeon itu adalah sebuah boneka.
Aku pun duduk ditepian atas ranjangnya,
"Kau tau nama ku?" tanya ku sedikit menggodanya.
Ia memiringkan kepala, "Lee
Teuk!" ucapnya.
Suaranya yang lembut dan terkesan manja
membuatku gemas, "Terus lah memanggil namaku," bisik ku di
telinganya.
Dia memalingkan wajahnya ke arah wajahku
sehingga mata kami berdua bertemu. Jarak kami begitu dekat, mungkin cuma beberapa
senti. Saat sedang menatap kedua bola
matanya, aku tidak bisa melihat pantulan diriku di sana. Apa karena dia boneka?
Tapi dia bisa melihat ku! Entah apa yang membuat Tae Yeon bisa melihat dan
membuat semua yang ada pada dirinya benar-benar terlihat seperti manusia, hanya
Onew lah yang tau.
Aku mengecup lembut bibirnya, lalu kembali
menatapnya.
"Bisakah kau menutup kedua mata
mu?" ucapku pelan, karena jarak wajah kami sangatlah dekat.
Ia menutup kedua matanya sesuai permintaan
ku, aku pun mengecup lagi bibirnya. Perlahan namun pasti, aku mengecup bibirnya
lembut. Aku sangat senang dia tidak memberontak atau melawan, jadi aku dengan
mudah bermain-main dengannya. Tapi, akan ku jadikan dia boneka seks ku. Karena
tidak mungkin aku berpacaran dengan sebuah boneka. Mungkin bisa di bilang hanya
'pelampiasan' semata.
Lama berciuman dengannya, tangan ku mencoba
meraba tiap inci tubuhnya. Dada, perut, pinggang, paha, semuanya. Aku terus
meraba tubuhnya sampai akhirnya tanganku menyentuh bokongnya.
Aku menidurinya di atas ranjang, dan
menindihnya. Lalu meremas bokongnya kasar, "Kau harus menemaniku,"
bisikku ditelinganya.
Aku mulai menciumnya dari kening, turun ke
pipi, sampai ke bibirnya. Aku pun melumat bibirnya, dan menjilatnya. Tangan ku
tidak tinggal diam, puas mencium bibirnya sambil meremas bokongnya. Tanganku
naik menuju dadanya, lalu meremasnya. Aku yang masih mencium-melumat bibirnya,
kini turun ke lehernya. Aku menjilat dan mengisap kulit lehernya sambil terus
meremas dua buah dadanya.
Tae Yeon, gadis itu tidak mengeluarkan
suara desahan. Dia seperti patung, diam sambil memejamkan kedua matanya.
"Bisa kah kau mendesah?" tanyaku.
Dia membuka kedua matanya, lalu menatapku
dengan polosnya.
"Percuma
saja menyuruhnya mendesah!" pikirku.
Aku kembali melanjutkan permainanku yang
sempat terhenti. Tapi sebelum memulai, aku terpusat pada lehernya. Dilehernya,
tidak terlihat tanda merah atau kiss mark di sana. Namun aku tidak mau banyak
berpikir, karena Tae Yeon sebuah boneka jadi hal itu pasti wajar saja.
Aku pun membuka pakaiannya satu persatu
sampai dia naked, dan melanjutkan permainanku.
"Ssshh... Ohhh..."
Aku memasukkan juniorku perlahan ke miss
v-nya, sambil meremas kedua buah dadanya dengan kasar. Saat juniorku sudah
masuk seluruhnya, dengan tempo cepat aku menusuk-nusukan milikku ke miss v-nya
sampai seluruh tubuhku mengeluarkan banyak keringat tapi belum sampai puncak
kenikmatan.
Aku terus menusuknya, maju-mundur dengan
tempo cepat sampai cairanku keluar dan masuk ke dalam miss v-nya. Puncak
kenikmatan hampir aku rasakan. Namun aku belum puas.
"Bangun lah,"
Aku menarik tangannya agar dia bangun, lalu
aku duduk ditepi ranjang.
"Duduk di sini," kataku mengarah
kepangkuanku. Gadis itu pun duduk dipangkuanku, dan menghadap ke arah ku.
Aku langsung melumat bibirnya sesaat dia
telah duduk diatas pangkuanku. Tangan ku juga langsung mengelus tiap inci
tubuhnya. Punggungnya, bokongnya, dadanya.
Saat berciuman dengannya, aku memiringkan
kepala ku sehingga lebih mudah menjangkaunya. Aku terus melumat, dan lidah ku
terus menjilati bibirnya. Bibirnya menjadi basah karena saliva-ku.
Tok! Tok! Tok!
"Tuan, ada tamu..."
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan dan teriakan Onew dari balik
pintu kamar Tae Yeon, membuatku menghentikan lagi kegiatanku. Pria itu
benar-benar pengacau!
Aku pun menyingkirkan Tae Yeon yang tengah
duduk dipangkuanku, dan berjalan menghampiri Onew.
.
-Author POV-
Kini Lee Teuk, Onew dan tamu yang datang
itu duduk di ruang depan rumah Lee Teuk. Mereka bertiga saling menatap satu
sama lain secara bergantian.
"Sekarang apa yang mau kau
bicarakan?" ucap Lee Teuk mengawali pembicaraan diantara mereka.
"Kau ini!" decak kesal tamu itu,
"Aku ini ingin membahas soal saham kita!"
"Suho, bisakah kau atur sendiri? Aku
sedang sibuk. Kau hanya menganggu kegiatan ku," ucap Lee Teuk santai. Pria
yang bernama Suho itu memutar kedua bola matanya malas.
"Dan kau!" tunjuk Lee Teuk pada
Onew, "Aku sedang sangat sibuk, jangan menjadi pengganggu!"
"Aku?" tanya Onew sambil menunjuk
dirinya sendiri, "Memangnya tuan sedang sibuk apa?" tanyanya pada Lee
Teuk.
.
-Lee Teuk POV-
Aku menghela napas berat sambil
menghempaskan tubuhku ke atas ranjangku. Suho, pria itu sudah pergi dari
rumahku. Dan Onew, dia berada di ruangannya.
Setelah kami mengobrol sebentar di ruang
depanku, aku kembali masuk ke dalam kamar. Sebenarnya aku ingin kembali ke
kamar Tae Yeon, tapi aku minta pada Onew agar dia membawa Tae Yeon malam ini ke
dalam kamarku.
***
"Kau sangat cantik, Tae Yeon..."
gumamku pada gadis itu, yang berada dibawahku.
Gadis itu tersenyum menatapku, seakan dia
mengerti apa yang baru saja ku katakan.
Tae Yeon, dia memakai kemeja putih dengan
celana jins yang membuatnya terlihat sangat cantik. Padahal aku menginginkannya
dia memakai gaun tidur yang seksi untuk malam ini tapi tak apa lah.
"Kau harus menemaiku setiap malam,
seperti sekarang ini," bisikku ditelinganya.
Dengan cepat aku melepas seluruh pakaian
Tae Yeon, dan membuangnya entah kemana. Aku memperhatikan tubuhnya untuk
beberapa saat, lalu kembali pada tujuan awal ku. Melakukan hal yang sangat
ingin aku lakukan!
Tae Yeon sudah naked, aku pun membuka
seluruh pakaianku sendiri sampai naked.
"Tonight, tomorrow night, and the next
night you have to accompany me. Because you're my sex doll,"
-THE
END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar