Title
: My Robot X (Part 1 of
2)
Author
: Anita / @Anita_Febriany || Genre : Romance || Rate :
NC -21 || Main Cast : SS501's Kim
Hyun Joong, KARA's Park Gyuri, & Rainbow's Kim Jae Kyung || Support Cast : A-JAX's Kim Hyeongkon,
& Puretty's Yoo Hye In || Length :
Twoshot || Inspiration : My dream in
the night.
Summary
:
"Seharusnya
aku tau, benda buatan seperti robot itu tidak akan hidup bertahan lama. Seperti
mainan saja, jika rusak pasti sudah tak terpakai.
Tapi
bagi ku, dia itu berbeda! Mungkin benar, aku sudah gila. Karena orang normal
mana yang setiap malam bercinta dengan robot?!"
++++++++++
[Author POV]
"Jae Kyung!!!"
Mendengar namanya di panggil, gadis yang
bernama Jae Kyung itu pun dengan terburu-buru menghampirinya.
"Ada apa, nona Gyuri?" tanyanya
sesaat ia telah sampai ke dalam kamar Gyuri, gadis yang memanggilnya tadi.
"Aku tidak suka robot ini! Buat
penisnya seperti milik pria sungguhan!" protes Gyuri.
Gadis yang bernama Gyuri itu lantas bangkit
dari atas tubuh sang robot, dan mengambil seluruh pakaiannya yang tergeletak di
lantai. Ia yang sudah naked, dengan raut wajah penuh rasa kesal kembali memakai
pakaiannya.
Jae Kyung hanya bisa menghela napas melihat
sikap Gyuri.
Selesai memakai pakaiannya, gadis itu
keluar dari kamarnya begitu saja. Kini tinggal Jae Kyung dan sang robot di
dalam kamar. Jae Kyung memperhatikan robot yang tengah tertidur dengan mata
terpejam dan tanpa memakai pakaian (naked) itu.
Sebelum ia membawa robot itu ke ruangan
perbaikan, ia memakaikan pakaian ke robot itu layaknya manusia.
"Apa yang salah dengan penis mu, Hyun
Joong?" tanya Jae Kyung pada robot itu sambil memakaikannya pakaian.
Setelah ia pakaikan pakaian ke robot yang
bernama Hyun Joong itu, Jae Kyung langsung membawanya ke ruangan perbaikan.
Ruangan perbaikan Jae Kyung mirip seperti ruangan operasi di rumah sakit. Di
ruangan itu terdapat berbagai macam robot yang di ciptakan oleh Jae Kyung. Tapi
hanya robot Hyun Joong lah yang hampir mendekati kata sempurna.
Sesampainya di ruang perbaikan, Jae Kyung
pun meletakan robot Hyun Joong yang ia bawa dari kamar Gyuri itu ke atas meja
operasi. Dan sekarang Hyun Joong sudah berada di atas meja operasi.
Sebelum ia melakukan operasi, ia membuka
celana jins dan celana dalam yang di pakaikannya pada robot itu untuk memperhatikan
penisnya. Saat celana robot itu sudah ia buka, ia mencoba meremas dan mengocok
penis robot itu perlahan dan akhirnya ia mengetahui apa yang salah dari penis
Hyun Joong.
***
"Jae Kyung!!!" teriak Gyuri dari
dalam kamar.
"Ne, nona Gyuri..." saut Jae Kyung,
lalu ia menghampiri Gyuri dengan terburu-buru.
"Hyun Joong mana?" tanya Gyuri
sesaat Jae Kyung tiba di dalam kamarnya.
"Dia masih dalam tahap perbaikan
nona," jawab Jae Kyung sambil membungkukkan badannya.
"Haaah," Gyuri menghela napas
panjang, lalu menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan kesal.
"Kalau begitu, saya permisi dulu
nona," pamit Jae Kyung.
Karena Gyuri tidak membalas ucapannya,
dengan perasaan bersalah ia keluar kamar Gyuri dan langsung berjalan
menghampiri ruang perbaikannya.
[Gyuri POV]
Malam ini aku tidak bisa tidur. Kim Hyun
Joong, robot itu masih dalam tahap perbaikkan sampai sekarang. Karena kemarin,
aku meminta Jae Kyung untuk memperbaikinya. Aku mau penis Hyun Joong seperti
pria lainnya! Kemarin saat bercinta dengannya, penisnya sangat kaku.
Aku akui, Jae Kyung gadis yang pintar. Dia
bisa membuat sebuah robot. Contohnya Hyun Joong. Sekian lamanya, akhirnya Hyun
Joong lah robot satu-satunya yang hampir mendekati sempurna yang Jae Kyung
ciptakan. Tapi Hyun Joong belum benar-benar sempurna.
Wajah Hyun Joong tampan, aku tidak tau
bagaimana Jae Kyung bisa membuatnya. Yang jelas aku senang karena Jae Kyung
selalu menuruti kemauan ku, bahkan aku suruh dia memanggilku 'nona' saja dia mau.
Kenapa Hyun Joong dia ciptakan untuk ku?
Karena tentu saja aku yang memintanya!
Dari SMP aku selalu ingin memiliki seorang
pacar, tapi mereka selalu mengejek ku dengan sebutan 'jelek'.
Saat menginjak bangku SMA orang tua ku
meninggal dunia, dan aku memakai uang mereka untuk menjalani operasi plastik.
Tapi para pria yang aku sukai itu malah jadi membenci. Mereka semuanya
menyebalkan! Sampai akhirnya aku bertemu Jae Kyung.
Jae Kyung, gadis itu adalah keluarga
satu-satunya yang aku miliki sekarang. Semejak kedua orang tua ku meninggal
dunia, dan seluruh hartanya jatuh ketangan ku, Jae Kyung lah orang yang aku
angkat sebagai pembantu ku. Biarpun usia kami sama, tapi aku tidak mau
mengangkatnya sebagai kakak maupun sebagai adikku.
"Aku sudah tidak tahan!" keluh ku
kesal. Akhirnya aku bangkit, dan berjalan menuju ruang perbaikan Jae Kyung.
Tapi setibanya di sana, aku melihat Jae Kyung tengah sibuk memperbaiki Hyun
Joong.
Aku hanya diam berdiri di depan pintu
ruangan Jae Kyung. Aku tidak mau mengganggunya.
"Gomawo," tanpa sadar, aku
mengucapkan kata itu.
Untungnya Jae Kyung tidak mendengar, karena
suara mesin di ruangannya begitu ribut. Tapi jujur saja, aku sangat berterima
kasih padanya. Jika tidak ada Jae Kyung, mungkin aku sudah mati bunuh diri
karena kegilaan ku ingin sekali memiliki seorang pacar.
***
"Jae Kyung!!!" teriakku
memanggilnya.
Tak lama dia datang dengan membawa Hyun
Joong.
Aku bangkit dari atas tempat tidur ku, dan
aku pun tersenyum senang.
"Maaf lama menung- "
Belum sempat Jae Kyung menyelesaikan
kalimatnya, aku langsung merebut Hyun Joong darinya. Ia tersentak kaget, tapi
aku tak memperdulikannya.
Aku dudukan Hyun Joong di atas tempat tidur
ku, dan aku menatap Hyun Joong dengan seksama. Dia benar-benar terlihat seperti
manusia, bahkan orang lain yang melihatnya pasti menyangka Hyun Joong itu
manusia.
Aku mencoba menggerakkan tangan dan kakinya
perlahan, "Sudah tidak kaku lagi," gumamku. Bahkan seluruh tubuhnya
sudah tidak kaku lagi seperti robot, melainkan layaknya seorang manusia normal.
"Kau bisa keluar sekarang Jae
Kyung,"
Mendengar ucapanku, Jae Kyung pun
membungkukkan badannya ke arah ku lalu pergi meninggalkan aku dan Hyun Joong
berdua di dalam kamar.
Kini mata ku beralih ke penis Hyun Joong.
Aku membaringkan tubuhnya dengan perlahan ke atas tempat tidur ku, lalu aku
membuka pakaiannya satu persatu. Hyun Joong yang sudah naked itu pun dengan
sigap aku membuka pakaian ku sendiri sampai aku naked juga.
Sekarang Hyun Joong sudah berada di bawah
ku. Dia sedang menatap ku dengan tatapan matanya yang kosong seperti biasanya.
Aku pun mencium bibirnya perlahan, namun kelamaan menjadi sebuah lumatan. Aku
melumat bibir Hyun Joong kasar, tapi pria itu tak membalas lumatan bibirku.
"Benar-benar menyebalkan!" aku
memukul dada bidang Hyun Joong, kesal.
Saat aku memukul dadanya, kulit baja yang
ada di dalam tubuhnya seperti sudah tidak ada. Mungkin Jae Kyung sudah
menghilangkannya dan menggantinya. Tapi dia belum bisa merespon apapun. Dia
benar-benar seperti benda mati!
Aku lantas memasukkan penis milik Hyun
Joong ke lubang vagina ku, "Ahhhh..." desah ku. Penis miliknya sudah
masuk seluruhnya ke lubang vagina ku.
"Ssshhh.... Ahhh," perlahan aku
mulai bergerak naik-turun, menusukkan miliknya.
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhh..."
Dengan gerakan cepat aku menaik-turunkan
tubuhku menusukkan milik Hyun Joong ke lubang ku.
"Ahhhh... Ahhhh... Uugghhh...
Hhh,"
Aku terus mendesah, sambil terus menusukkan
penis Hyun Joong di lubang vagina ku yang sudah mulai basah karena cairan ku
sendiri.
"Aahhh... Ssshhh... Ahhh... Hhh,"
Aku mempercepat tusukkan ku sampai rasanya
lubang vagina ku terasa sudah melebar dan mengeluarkan banyak cairan.
"Ahhhh," karena lelah, aku
menghentikan kegiatan ku. Napas ku mulai tidak beraturan. Keringat juga sudah
mengalir di sekujur tubuh ku. Tapi penis Hyun Joong masih tertancap di lubang
vagina ku.
Aku menatap mata dan wajah Hyun Joong yang
diam tanpa ekspresi itu, membuat ku tambah kesal.
Aku lantas melepaskan tautan milik kami,
dan aku memperhatikan penis Hyun Joong.
"Jae Kyung!!!" teriakku memanggil
gadis itu. Tak lama dia datang. Saat melihat kami, dia sempat terkejut namun
kembali seperti biasa.
"Ada apa nona memanggil saya?"
tanyanya.
"Penisnya, kenapa tidak mengeluarkan
sperma?!"
"Ne?"
Jae Kyung terlihat bingung mendengar
ucapanku.
"Itu... Kenapa di penisnya, dia tidak
mengeluarkan sperma?!" bentakku sambil menunjuk ke arah penis milik Hyun
Joong.
Penis milik Hyun Joong itu terlihat basah
tapi basah karena cairan ku. Jae Kyung hanya mengkerutkan keningnya bingung
saat melihat penis Hyun Joong, lalu dia membungkukkan badannya ke arah ku,
"Maaf kan aku," sesalnya.
"Perbaiki dia lagi!"
"Baik nona,"
Saat Jae Kyung akan membawa Hyun Joong ke
ruangan perbaikan, aku menahan lengannya, "Dan... buat dia bisa merespon
apapun, buat dia bisa berbicara, buat dia bisa melihat. Se-semuanya! Pokoknya...
buat dia tidak seperti benda mati!" perintah ku pada Jae Kyung.
Dia mengangguk, lalu membawa Hyun Joong
yang naked itu ke ruangannya.
Aku mengambil pakaian ku yang tergeletak di
lantai. Sebelum aku memakainya, aku duduk kembali di tepian tempat tidur ku dan
membuka paha ku lebar-lebar. Terlihat vagina ku yang basah. Aku pun mencoba
memasukkan jariku dan menusukannya ke lubang vagina ku sendiri,
"Ahhh..." desah ku pelan.
Jariku yang sudah masuk ke dalam lubang
vagina ku, dengan gerakan cepat aku menusukkannya, "Ssshhh... Aahhh...
Hyun... Joong... Ahhh... An..dai hhh.. Ssshhh... Kau... Biiiss...aa hhh...
Beg...in...ii hhh,"
***
"Nona?" panggilnya pelan.
Aku yang sedang melahap sarapan pagiku itu
pun sontak menoleh ke arah Jae Kyung, gadis yang memanggil ku barusan.
"Apa?" jawabku jutek, lalu
kembali memakan makanan ku.
"Hyun Joong sudah saya perbaiki
nona,"
"Jeongmal?"
"Ne," jawab Jae Kyung sambil
mengangguk.
Aku kembali melahap sarapan pagi ku dengan
terburu-buru sampai habis. Setelah sarapan pagi ku habis, aku bergegas
menghampiri ruang perbaikan untuk melihat Hyun Joong.
Sesampainya di sana, aku mencari-cari robot
Hyun Joong yang sudah di perbaiki Jae Kyung itu. Tapi aku bingung Hyun Joong
yang mana yang sudah di perbaiki, karena banyak sekali Hyun Joong Hyun Joong
lainnya di ruangan itu, yang di pajang di dalam kotak berukuran besar seperti
lemari kaca.
"Yang mana...?" gumam ku sambil
melihat satu persatu robot Hyun Joong yang ada di dalam kotak berukuran besar
itu.
"Yang ini nona," ucap Jae Kyung
secara tiba-tiba, sontak membuatku terkejut.
Aku pun berjalan menghampiri robot yang
tengah berbaring di atas meja operasi tanpa menggunakan pakaian alias naked
itu.
"Aku baru saja memasukkan DNA manusia,
dan mungkin sekarang dia sudah bisa menghasilkan sperma kalau nona bercinta
dengannya. Tapi aku belum bisa membuatnya berbicara atau melihat layaknya
manusia. Dia belum bisa merespon apapun,"
Aku mendengarkan penjelasan Jae Kyung
dengan serius sambil memperhatikan tiap inci tubuh Hyun Joong. Sampai akhirnya
mataku tertuju pada penis Hyun Joong.
"Nanti malam, bawa dia ke kamar
ku,"
.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara ketukan dari balik pintu
kamar ku.
"Masuk,"
Pintu itu di buka perlahan dari luar,
"Nona, saya bawa Hyun Joong," ucapnya sambil berjalan menghampiriku.
Aku bangkit dari atas tempat tidur ku, lalu
Jae Kyung meletakkan Hyun Joong di sebelahku. Aku senang melihat Hyun Joong, ia
terlihat sangat tampan dan seksi dengan kaos putih polos yang di pakaikan oleh
Jae Kyung padanya.
Mungkin malam ini akan jadi malam yang
menyenangkan, karena aku sudah memakai gaun tidur ku yang tembus pandang
berwarna merah. Sehingga bra dan celana dalam satu stelan berwarna merah juga
terlihat, membuat kesan seksi pada diriku.
"Kau bisa pergi," ucapku pada Jae
Kyung, tanpa melihat ke arahnya. Akhirnya gadis itu keluar dari kamar ku, kini
tinggal aku dan Kim Hyun Joong berdua saja di dalam kamar ku.
"Hyun Joong..." panggil ku pelan
sambil menatap matanya.
Tangan ku mulai meraba tubuhnya, dan mata
ku kini terpusat dengan bibirnya. Aku pun mengecup sekilas bibirnya.
"Aku benar-benar sudah gila,"
gumam ku pelan.
Aku yang sudah haus seks dengan robot ku
yang satu ini, dengan terburu-buru aku membuka paksa celana yang di pakai Hyun
Joong. Sampai akhirnya celananya terlepas. Aku membuang celananya ke sembarang
arah, lalu membuka kaos putih polosnya dan membuangnya entah kemana. Sekarang
Hyun Joong sudah naked.
Aku mulai mencium-melumat bibir Hyun Joong,
"Mmmhhh..."
Tangan ku tidak tinggal diam, saat sedang
melumat bibir Hyun Joong, tangan ku meremas gemas penis Hyun Joong.
"Mmmhhh... Ahh," aku melepas
lumatan bibir kami, lalu aku mengocok penis Hyun Joong dengan kasar.
"Ssshhh... Ahhh," aku terus
mengocok dan meremas milik Hyun Joong tak sabaran, sampai akhirnya cairan
kental yang berwarna putih keluar dari ujung penisnya. Aku pun menjilati cairan
itu dan mengemut ujung penis Hyun Joong bagaikan permen. Membuat penis Hyun
Joong basah karena saliva ku.
Aku yang belum puas, dengan cepat aku
membuka celana dalam ku sendiri. Dan aku mendorong tubuh Hyun Joong agar dia
tiduran.
Aku duduk di atas tubuh Hyun Joong, dan
kepala ku mendongak. Dengan perlahan aku memasukkan penisnya ke lubang vagina
ku, "Aaahhh..." desah ku saat penis Hyun Joong mulai masuk dan
menusuk lubang vagina ku.
Penisnya yang sudah masuk seluruhnya ke
lubang ku itu, dengan perlahan aku menggerakkannya.
"Ahhhh... Ahhhh.... Ahhh...
Ahhh...."
Aku menghentakkan tubuhku cepat sampai
penis Hyun Joong terus manusuk-nusuk lubang vagina ku.
Kali ini tidak begitu sakit, karena
penisnya tidak kaku seperti saat pertama kali aku melakukannya dengan Hyun
Joong. Penisnya benar-benar terasa seperti penis pria manusia lainnya, biarpun
aku belum pernah mencoba melakukannya. Tapi aku bisa merasakannya.
"Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh..."
Aku terus menghentakkan tubuhku naik-turun
dengan cepat. Bahkan payudara ku mengikuti gerakan ku.
Aku meraih tangan Hyun Joong sambil terus
menghentakkan tubuh ku, "A...yo... Hhh... Rem...as... Hhh...,"
Aku meletakkan tangan Hyun Joong di
payudara ku, agar dia meremasnya. Tapi robot itu tidak meresponnya. Aku yang
kesal, melepaskan tangan Hyun Joong kasar lalu kembali menghentakkan tubuhku
dengan cepat.
"Aaahhhh..." desah ku keras,
mengakhiri semuanya.
Aku pun merasakan sperma milik Hyun Joong
masuk ke dalam rahim ku. Hangat...
***
"Jae Kyung!!!" teriakku
memanggilnya. Sebenarnya tenggorokan ku sakit setiap hari harus memanggilnya
dengan cara berteriak. Tapi karena rumah ku sangat besar dan luas bagaikan
istana, apa lagi rumah ini hanya kami berdua yang tinggal, jadi aku harus
berteriak saat memanggilnya.
"Jae Kyung!!!" teriakku lagi
memanggilnya. Tapi gadis itu tak kunjung datang.
"Jadi pagi ini aku makan meja!"
kesal ku sambil memukul meja makan yang ada di depan ku, "Aduh,
sakit."
Aku mengelus tangan ku yang sakit, seraya
bangkit dari tempat dudukku. Aku berjalan menghampiri Jae Kyung. Sepanjang
perjalanan menuju ruang perbaikan Jae Kyung, suara mesin terdengar sangat
ribut. Sampai di depan pintu ruangannya juga terdengar suara mesin sangat ribut.
Sampai-sampai aku harus menutup kedua telinga ku saking ributnya.
"Jae Kyung... Apa kau di dalam?"
tanya ku sambil menggedor-gedor pintunya. Tapi tidak ada jawaban dari dalam.
Suara mesin yang begitu ribut membuat suaraku tak terdengar oleh Jae Kyung.
Aku terpaksa membuka pintu ruangan Jae
Kyung, dan benar. Aku melihat Jae Kyung tengah memperbaiki Hyun Joong.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Jae Kyung menghentikan pekerjaannya, lalu
mematikan mesin robotnya.
"Aku sedang memperbaiki Hyun Joong,
nona..." jawabnya sambil membungkukkan badan ke arah ku.
Aku berjalan menghampirinya, dan melihat
tubuh Hyun Joong yang sedang di perbaiki.
"Tapi apa yang sedang kau
lakukan?!" tanya ku sedikit membentaknya.
"I-itu... Aku... Ingin membuatnya agar
bisa merespon keadaan sekitarnya. Aku mau membuatnya bisa melihat, bisa
berbicara. Seperti manusia normal,"
Mendengar ucapan Jae Kyung, membuat ku
senang, "Kapan dia akan selesai?" tanya ku antusias.
"Besok malam nona,"
.
Malam ini aku tidak bisa tidur karena
memikirkan Hyun Joong. Robot itu akan bisa merespon ku saat aku bercinta
dengannya!
Aku guling-gulingan di atas tempat tidur,
tidak jelas. Tidak sabar menunggu besok malam.
To
Be Continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar