Sabtu, 05 Oktober 2013

[My FF] My Sex Doll

Title : My X Doll / My Sex Doll
Author : Anita
Genre : Romance
Rate : NC-17
Length : Oneshot
Main Cast :
Lee Teuk (Super Junior),
Tae Yeon (Girls Generation),
Onew (SHINee),      
Support Cast :
Victoria (F(X)),
Suho (EXO-K).

---------------



-Lee Teuk POV-

"Apa belum selesai?"
Suara mesin yang menyala itu dimatikan, "Belum tuan," jawabnya. Lalu dia menyalakan lagi mesinnya. Dan suara bising dari mesin yang menyala itu kembali terdengar ditelingaku.
Aku pun meninggalkan ruangannya, dan pergi ke ruang kerjaku. Sepanjang perjalanan menuju ruang kerjaku, aku menghela napas dengan perasaan penuh rasa cemas. Bagaimana tidak cemas? Hari ini adalah hari dimana Onew akan membuatkan aku sebuah chip untuk bonekaku. Onew sebenarnya adalah pelayanku, tapi dia adalah seorang mahasiswa dari fakultas teknik mesin. Aku memintanya membuatkan aku sebuah chip kecil untuk dimasukkan ketubuh bonekaku. Aku berharap dia bisa membuatnya!
Di fakultasnya, Onew lah satu-satunya mahasiswa yang dapat membuat sebuah chip untuk program sebuah mesin. Dua tahun lalu, sebelum aku mempekerjakannya sebagai pelayanku. Dia pernah memenangkan olimpiade di jepang, karena telah berhasil menciptakan sebuah chip untuk boneka anjing, dan boneka anjing itu hidup sampai sekarang. Bahkan boneka itu menjadi seperti anjing sungguhan, biarpun memiliki sebuah kekurangan.
Dan aku memiliki sebuah boneka yang sangat cantik, aku mendapatkannya dari sahabat ayahku sewaktu di Jepang. Sahabat ayahku itu adalah seorang pembuat boneka terkenal, bonekanya yang menyerupai orang sungguhan itu membuatnya sangat terkenal hingga saat ini. Tapi setelah memberikan boneka menyerupai seorang gadis padaku, beliau meninggal dunia. Boneka yang diberikan padaku itu menjadi boneka terakhir yang beliau ciptakan karena belum sempat di produksi ke pasar internasional. Ayahku yang mendengar berita itu pun langsung terserang penyakit jantung, dan tak lama beliau juga meninggal. Kini aku tinggal sendiri. Di rumah sebesar ini, hanya aku dan pelayan ku yang tinggal!
Sesampainya di ruang kerja ku, "Tae Yeon..." panggilku pelan pada boneka cantik yang tengah dipajang di dalam lemari kaca tidak jauh dari meja kerjaku berada.
Aku pun mengambil kain bersih yang berada tidak jauh dari aku berdiri, lalu mengelap dan membersihkan lemari kaca itu penuh rasa sayang, "Aku ingin kau hidup..."
.
"Tuan Lee Teuk!!!"
Aku yang sedang meminum kopi hangat di taman belakang rumahku pun menoleh ke arah Onew, pria yang memanggilku itu. Dia berlari menghampiriku dengan tergesa-gesa.
"Ada apa?" tanya ku sesaat dia tiba di hadapan ku.
Dia mengatur napasnya sebelum menjelaskan maksud dan tujuannya menghampiriku, "Aku... telah menyelesaikannya tuan..."
.
-Author POV-

Kini Lee Teuk dan Onew tengah berada di dalam sebuah gudang. Gudang itu adalah tempat Onew membuat chip. Karena chip itu sudah berhasil di buat oleh Onew, jadi sekarang mereka akan mencoba chip itu di tubuh boneka milik Lee Teuk.
Dengan perlahan, Onew memasukan benda kecil (chip) itu ke dalam tubuh Tae Yeon, boneka milik Lee Teuk. Boneka cantik itu diletakkan di atas meja layaknya seseorang yang akan di operasi.
Saat chip itu berhasil dimasukkan, mereka menunggu beberapa saat. Namun tidak ada reaksi apapun yang di terima boneka itu. Lee Teuk yang sedari tadi terlihat cemas, akhirnya terduduk lemas di sebuah kursi tidak jauh dari meja tempat bonekanya berada.
"Gagal," gumamnya putus asa. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu mengacak-acak rambutnya kesal.
"Maafkan aku tuan," sesal Onew sambil membungkukkan badannya ke arah Lee Teuk, pria yang ia sebut 'tuan' itu.
Lee Teuk pun bangkit, lalu meninggalkan ruangan dengan perasaan kesal tanpa membalas ucapan kesesalan Onew padanya.
Onew mengikuti Lee Teuk pergi. Saat mereka berdua benar-benar sudah pergi meninggalkan ruangan, jari-jari lentik milik boneka cantik itu dengan perlahan bergerak.
.
BRAKKK!!!
Lee Teuk menutup pintu kamarnya dengan kasar. Ia terlihat sangat kesal. Onew tersentak kaget mendengarnya, tapi ia tidak bisa berbuat apapun hanya bisa melihat ke arah pintu itu dengan berbagai macam pertanyaan dipikirannya.
"Apa yang salah...?" gumamnya tidak mengerti.
Di sisi lain...
Boneka cantik itu bangkit, dan melihat-lihat seisi ruangan tempat ia berada dengan raut wajah kebingungan yang seperti akan bertanya "ini dimana?"
Tapi matanya langsung tertuju pada kabel-kabel yang menempel ditubuhnya. Dengan raut wajah yang masih kebingungan, ia mencoba mencabut satu persatu kabel itu. Saat berhasil mencabut semua kabel-kabel yang menempel ditubuhnya, ia lalu berjalan mengitari ruangan untuk mencari-cari sesuatu.
Namun, tiba-tiba pintu ruangan ia berada terbuka. Pria yang membuka pintu itu pun terkejut, "Kau... hidup?"
.
"Apa kau bisa berbicara?"
Gadis yang di hadapannya itu pun memiringkan kepalanya seakan tidak mengerti maksud ucapan pria yang ada dihadapannya.
"Apa kau bisa bicara?" tanyanya lagi tapi dengan mengeja sambil menggerakkan kedua tangannya sebagai isyarat agar gadis itu mengerti maksud ucapannya. Tapi gadis itu terus menatapnya dengan kepala yang masih miring seperti tidak mengerti.
Pria itu pun menghela napas, "Bagaimana ini... Tuan pasti marah," ucapnya pelan sambil menyandarkan punggungnya di tembok.
"Bagaimana ini... Tuan pasti marah," ucap gadis itu tiba-tiba meniru cara bicara Onew, pria yang bersamanya.
Onew mengerutkan kening, "Kau bisa bicara?" tanya tidak percaya sama apa yang sudah ia dengar.
Gadis itu kembali diam sambil beberapa kali mengkedipkan kedua matanya. Onew mengguncangkan pelan pundak gadis itu saking tidak sabar menghadapinya, "Ayo lah, Tae Yeon-ssi... Bicara lah, tuan Lee Teuk pasti akan senang karena aku telah berhasil membuatmu hidup..."

***

"Tuan..." panggilnya pelan ke arah tuan-nya yang tengah menyantap sarapan pagi di ruang makan itu sendirian.
"Diam! Sekarang ambil bonekaku di ruangan mu itu!" perintah Lee Teuk pada Onew dengan nada membentak.
Tapi Onew tidak bergerak dari tempat ia berdiri dan itu membuat Lee Teuk bertambah kesal.
"Kau dengar tidak?!" bentak Lee Teuk kesal.
Tapi tiba-tiba muncul seorang gadis dari balik punggung Onew, yang membuatnya sangat terkejut, "Tae Yeon?"
Ya, gadis yang ia panggil 'Tae Yeon' itu adalah boneka cantik miliknya. Gadis itu diam menatap Lee Teuk sambil memegangi lengan Onew dari belakang. Terlihat bahwa ia sangat ketakutan dengan Lee Teuk karena baru saja telah mendengar bentakkan yang begitu keras dari mulut Lee Teuk.
Lee Teuk pun bangkit, lalu menghampiri gadis itu dan melepaskan kedua tangannya dari lengan Onew.
"Kau hidup?" tanyanya tidak percaya, "Kau benar-benar hidup," ucapnya sambil memeluk gadis itu bahagia.
.
"Kau suka?"
Gadis itu hanya diam menatapnya.
"Kenapa dari tadi diam saja... Ayo bicara lah..."
Tapi gadis itu tak kunjung mau membuka mulutnya untuk berbicara. Lee Teuk hanya bisa menghela napas panjang, melihat gadis yang saat ini berada dihadapannya. Mereka sudah satu jam lebih duduk di kursi meja makan karena Lee Teuk ingin mendengar Tae Yeon berbicara layaknya manusia normal. Ia sudah bertanya berbagai macam hal kepada gadis itu, tapi gadis itu terus menatapnya tanpa menjawab ucapannya satu pun. Ia hampir kualahan, tapi rasa senang membuatnya semangat untuk membuat gadis itu berbicara padanya.
"Kau sangat cantik..." gumam Lee Teuk terpesona melihat Tae Yeon, gadis yang terus menatapnya itu.
"Kau sangat cantik..." ucap Tae Yeon tiba-tiba meniru ucapan Lee Teuk.
Senyum bahagia pun mengembang di kedua pipi Lee Teuk, dengan spontan ia mengecup bibir mungil gadis itu.  Kedua pipi Tae Yeon menjadi merah merona karena kecupan manis dari Lee Teuk. Lee Teuk yang melihatnya tertawa kecil, tidak mengira bonekanya bisa tersipu-sipu seperti itu.
Lalu ia memperhatikan wajah Tae Yeon. Lama Lee Teuk menatapnya, ternyata wajah Tae Yeon masih saja memerah karena kecupannya. Membuat Lee Teuk ingin berbuat lebih padanya.
Dengan perlahan, wajah Lee Teuk pun mendekat ke wajah boneka cantik yang berada dihadapannya itu. Bibirnya mendarat mulus ke bibir mungil Tae Yeon. Ia mencium bibir Tae Yeon dengan perlahan tanpa ada tekanan dan paksaan. Ia sangat menikmati ciumannya di bibir manis Tae Yeon.
Ciumannya pun menjadi lumatan-lumatan kecil di bibir manis Tae Yeon. Tanpa sadar, ia melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu agar gadis itu sedikit menggeser posisi duduknya dan mendekat ke arahnya.
"Tuan... Ada yang ingin bertemu dengan anda,"
Suara Onew seketika memecahkan suasana. Itu membuat Lee Teuk menghentikan permainan yang baru saja akan ia mulai.
Dengan perasaan kesal, ia bangkit lalu menghampiri ke tempat suara Onew berada.
.
"Bisakah kau keluar dari rumah ku!?"
"Yaa~ Masa ada tamu datang kau malah mengusirnya!" ucap pria itu sambil memukul pundak Lee Teuk pelan dan tertawa lepas. Pria itu menganggap ucapan Lee Teuk barusan hanya gurauan saja.
"Suho, kau tidak ada pekerjaan?" tanya Lee Teuk mengalihkan pembicaraan. Pria yang bernama Suho itu hanya mengkerutkan kening, bingung.
"Sepertinya kau harus pergi, aku tau kau sangat sibuk!" kata Lee Teuk cepat, dan langsung menutup pintu rumahnya begitu saja, tidak mempeduli Suho yang masih berdiri di depan rumahnya dengan raut wajah bingung.
"Cih! Sok akrab!" gerutu Lee Teuk sesaat ia telah masuk ke dalam rumah.
Hubungan Lee Teuk dan Suho sebagai partner kerja memang tidak begitu dekat. Tapi sebenarnya Suho datang untuk membicarakan saham mereka yang ada di daerah Gangnam, namun Lee Teuk tidak memperdulikannya. Mempersilahkan Suho masuk ke dalam rumahnya saja tidak.
Setibanya di depan rumah Lee Teuk, Suho di usir secara halus oleh si pemilik rumah. Dan pria yang masih berdiri di depan rumah Lee Teuk itu pun akhirnya pergi dengan rasa kesal.
Dengan langkah ringan, Lee Teuk kembali berjalan menuju dapur.
"Kemana dia?" tanyanya pada dirinya sendiri sambil mencari-cari sosok yang sedang ia cari, "Sebenarnya kemana dia?!"
Saat sedang mencari-cari sosok yang sedang ia cari sampai ia merasa kesal, tiba-tiba saja ia merasakan ada hawa seseorang di bawah meja makan. Lee Teuk pun berjongkok untuk mengintip ada siapa di bawah sana.
"Tae Yeon?"
Lee Teuk terkejut ketika melihat gadis itu ada di bawah meja makan.
"Sedang apa?" tanyanya dengan nada suara yang lembut. Lalu Lee Teuk ikutan masuk ke dalam kolong meja itu.
"Sedang apa?" tanyanya lagi.
Tae Yeon tidak menjawabnya, ia hanya diam menatap Lee Teuk yang ikutan masuk ke tempat ia berada. Kini mereka berdua tengah berada di bawah meja, tepatnya di kolong meja. Meja makan Lee Teuk yang lumayan besar itu membuat mereka berdua bisa masuk.
"Sebenarnya kau sedang apa?" tanya Lee Teuk lagi.
Lee Teuk terus menatap Tae Yeon sampai gadis itu menjawab pertanyaannya, tapi Tae Yeon tak kunjung menjawabnya. Ia hanya diam dan terus menatap Lee Teuk yang berada dihadapannya.  
Mereka saling menatap satu sama lain cukup lama, sampai akhirnya wajah Lee Teuk mendekat ke wajah gadis yang berada dihadapannya itu. Gadis itu cuma diam tidak bergerak, membuat Lee Teuk berani berbuat lebih padanya.
Perlahan ia mencium bibir Tae Yeon lembut, yang kemudian menjadi lumatan kasar. Lee Teuk melumat bibir atas dan bawah Tae Yeon bergantian dengan kasar. Ia juga memegang tengkuk Tae Yeon untuk memperdalam ciumannya. Decakan-decak kecil pun terdengar dari lumatan bibir Lee Teuk.
Lee Teuk mendorong pelan tubuh Tae Yeon, sampai gadis itu tiduran di atas lantai yang dingin. Tae Yeon nurut, tidak memberontak. Lalu Lee Teuk kembali mencium gadis itu dengan kasar, dan lidahnya masuk ke dalam mulut gadis itu untuk bermain-main dengan lidahnya.
Namun...
"Bagaimana bisa rongga mulutmu sama seperti manusia?" tanyanya sesaat ia melepas lumatannya dari bibir Tae Yeon.
Ia baru menyadari semuanya. Tae Yeon, boneka cantik miliknya adalah sebuah boneka yang sama seperti boneka lainnya. Tapi jika di perhatikan, setelah chip itu di masukkan ke dalam tubuhnya, boneka itu terlihat benar-benar seperti manusia. Kulit, mata, hidung, bibir, semuanya!
"Bagaimana bisa???" gumam Lee Teuk tidak percaya.
Kedua tangannya menangkap dua buah benda kenyal dihadapannya, lalu ia mencoba meremasnya pelan untuk memastikan. Dan benar, Lee Teuk bisa merasakan dua buah dada Tae Yeon itu dari balik pakaian maid yang Onew pakaikan padanya.
Dengan gerakan cepat dan terburu-buru, Lee Teuk membuka kancing pakaian maid Tae Yeon satu persatu. Sehingga pakaian maid gadis itu terbuka dibagian dadanya, dan terlihat jelas dada Tae Yeon yang ditutupi oleh bra berwarna hitam.
Lee Teuk pun mencoba meremas dada Tae Yeon yang masih ditutupi bra dengan kasar. Tapi gadis itu tidak mengeluarkan suara desahan, ia hanya diam dengan ekspresi biasa saja seperti tidak terjadi apapun sambil melihat kedua tangan Lee Teuk yang terus meremas dadanya dengan penuh nafsu.
Lee Teuk terus meremas dada Tae Yeon, sampai akhirnya ia tak bisa terkendali. Ia melepas seluruh pakaian Tae Yeon paksa, sampai gadis itu naked. Dan dengan terburu-buru, Lee Teuk membuka pakaiannya sendiri satu persatu. Tapi saat akan melepas celana jins yang ia pakai, kepalanya menghantam langit-langit meja yang ada di atas kepalanya.
"Aw! Aisssh," ringisnya kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya sendiri.
Tapi tak lama ia kembali fokus ke Tae Yeon. Dan Lee Teuk pun kini sudah naked.
Ia mengangkat kedua kaki Tae Yeon dan membuka pahanya lebar-lebar sehingga miss v Tae Yeon terlihat. Lalu ia mencoba memasukkan jari-jarinya ke milik gadis itu. Saat kelima jari-jarinya sudah masuk seluruhnya dan membenamkannya di miss v Tae Yeon, ia pun menggerakkan jari-jarinya perlahan untuk menusukkannya ke miss v Tae Yeon.
"Oppa!" namun tiba-tiba terdengar suara seorang gadis memanggil dan memasuki ruang dapur, tempat Lee Teuk dan Tae Yeon berada.
Lee Teuk yang panik langsung menghentikan kegiatannya.
"Oppa!" panggil gadis itu lagi. Dengan terburu-buru Lee Teuk mengambil dan memakai pakaiannya kembali.
"Oppa?"
"Omo!" pekik Lee Teuk terkejut, membuat jantungnya berdetak cepat saking terkejutnya.
"Oppa sedang apa di bawah sini? Dan... Kyaaaaa," jerit gadis itu tiba-tiba saat melihat Lee Teuk dan Tae Yeon bercinta di bawah meja.
"Victoria, dengarkan oppa dulu..." ucap Lee Teuk menenangkan kekasihnya itu.
"Aku tidak mau! Aku benci dengan oppa!"
Gadis yang bernama Victoria itu lantas pergi dengan isak tangisnya. Lee Teuk pun menghela napas panjang. Dan ia keluar dari kolong meja itu dan merebahkan tubuhnya di tembok tidak jauh dari meja itu berada.
Victoria adalah kekasih Lee Teuk, mereka sudah berpacaran 3 tahun lamanya. Tapi Lee Teuk tidak ingin mengejar Victoria dan menjelaskan semuanya. Karena saat ini yang dirasakan oleh Lee Teuk adalah rasa cintanya yang timbul pada boneka cantik miliknya itu, Tae Yeon.
Ia memperhatikan Tae Yeon yang masih naked di bawah sana, "Mianhae, Victoria..."

***

Malam ini Lee Teuk benar-benar tidak bisa tidur, ia terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya sambil terus berpikir. Pikirannya dipenuhi akan hal permasalahan yang baru saja menimpanya. Di sisi lain, ia sudah tidak mencintai Victoria tapi di sisi lain ia tidak mungkin mencintai sebuah boneka. Itu membuat hatinya menjadi bimbang.
Tok! Tok! Tok!
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari balik pintu kamarnya. Sontak Lee Teuk berjalan menghampiri pintu itu lalu membukanya.
"Tae Yeon... Dia terus memanggil nama anda tuan,"
.
-Lee Teuk POV-

Tae Yeon... Dia terus memanggil namaku?
Aku terkejut, tidak percaya mendengar ucapan Onew pelayanku itu. Aku pun berlari menghampiri kamar Tae Yeon yang dibuatkan oleh Onew sesaat setelah Tae Yeon berhasil dihidupkan seperti manusia normal. Sesampainya di sana, gadis itu tengah duduk di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Tae Yeon?" panggil ku pelan. Dan gadis itu menatap ku.
"Lee Teuk? Lee Teuk? Lee Teuk?" panggilnya berkali-kali dengan suara yang terdengar manja.
Aku tersenyum mendengarnya. Lalu aku berjalan menghampirinya, sambil terus menatapnya. Wajahnya yang cantik sebagai boneka, pria-pria di luar sana pasti langsung akan jatuh cinta saat melihat Tae Yeon. Dan pasti tidak akan mengira kalau Tae Yeon itu adalah sebuah boneka.
Aku pun duduk ditepian atas ranjangnya, "Kau tau nama ku?" tanya ku sedikit menggodanya.
Ia memiringkan kepala, "Lee Teuk!" ucapnya.
Suaranya yang lembut dan terkesan manja membuatku gemas, "Terus lah memanggil namaku," bisik ku di telinganya.
Dia memalingkan wajahnya ke arah wajahku sehingga mata kami berdua bertemu. Jarak kami begitu dekat, mungkin cuma beberapa senti.  Saat sedang menatap kedua bola matanya, aku tidak bisa melihat pantulan diriku di sana. Apa karena dia boneka? Tapi dia bisa melihat ku! Entah apa yang membuat Tae Yeon bisa melihat dan membuat semua yang ada pada dirinya benar-benar terlihat seperti manusia, hanya Onew lah yang tau.
Aku mengecup lembut bibirnya, lalu kembali menatapnya.
"Bisakah kau menutup kedua mata mu?" ucapku pelan, karena jarak wajah kami sangatlah dekat.
Ia menutup kedua matanya sesuai permintaan ku, aku pun mengecup lagi bibirnya. Perlahan namun pasti, aku mengecup bibirnya lembut. Aku sangat senang dia tidak memberontak atau melawan, jadi aku dengan mudah bermain-main dengannya. Tapi, akan ku jadikan dia boneka seks ku. Karena tidak mungkin aku berpacaran dengan sebuah boneka. Mungkin bisa di bilang hanya 'pelampiasan' semata.
Lama berciuman dengannya, tangan ku mencoba meraba tiap inci tubuhnya. Dada, perut, pinggang, paha, semuanya. Aku terus meraba tubuhnya sampai akhirnya tanganku menyentuh bokongnya.
Aku menidurinya di atas ranjang, dan menindihnya. Lalu meremas bokongnya kasar, "Kau harus menemaniku," bisikku ditelinganya.
Aku mulai menciumnya dari kening, turun ke pipi, sampai ke bibirnya. Aku pun melumat bibirnya, dan menjilatnya. Tangan ku tidak tinggal diam, puas mencium bibirnya sambil meremas bokongnya. Tanganku naik menuju dadanya, lalu meremasnya. Aku yang masih mencium-melumat bibirnya, kini turun ke lehernya. Aku menjilat dan mengisap kulit lehernya sambil terus meremas dua buah dadanya.
Tae Yeon, gadis itu tidak mengeluarkan suara desahan. Dia seperti patung, diam sambil memejamkan kedua matanya.
"Bisa kah kau mendesah?" tanyaku.
Dia membuka kedua matanya, lalu menatapku dengan polosnya.
"Percuma saja menyuruhnya mendesah!" pikirku.
Aku kembali melanjutkan permainanku yang sempat terhenti. Tapi sebelum memulai, aku terpusat pada lehernya. Dilehernya, tidak terlihat tanda merah atau kiss mark di sana. Namun aku tidak mau banyak berpikir, karena Tae Yeon sebuah boneka jadi hal itu pasti wajar saja.
Aku pun membuka pakaiannya satu persatu sampai dia naked, dan melanjutkan permainanku.
"Ssshh... Ohhh..."
Aku memasukkan juniorku perlahan ke miss v-nya, sambil meremas kedua buah dadanya dengan kasar. Saat juniorku sudah masuk seluruhnya, dengan tempo cepat aku menusuk-nusukan milikku ke miss v-nya sampai seluruh tubuhku mengeluarkan banyak keringat tapi belum sampai puncak kenikmatan.
Aku terus menusuknya, maju-mundur dengan tempo cepat sampai cairanku keluar dan masuk ke dalam miss v-nya. Puncak kenikmatan hampir aku rasakan. Namun aku belum puas.
"Bangun lah,"
Aku menarik tangannya agar dia bangun, lalu aku duduk ditepi ranjang.
"Duduk di sini," kataku mengarah kepangkuanku. Gadis itu pun duduk dipangkuanku, dan menghadap ke arah ku.
Aku langsung melumat bibirnya sesaat dia telah duduk diatas pangkuanku. Tangan ku juga langsung mengelus tiap inci tubuhnya. Punggungnya, bokongnya, dadanya.
Saat berciuman dengannya, aku memiringkan kepala ku sehingga lebih mudah menjangkaunya. Aku terus melumat, dan lidah ku terus menjilati bibirnya. Bibirnya menjadi basah karena saliva-ku.
Tok! Tok! Tok!
"Tuan, ada tamu..."
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan dan teriakan Onew dari balik pintu kamar Tae Yeon, membuatku menghentikan lagi kegiatanku. Pria itu benar-benar pengacau!
Aku pun menyingkirkan Tae Yeon yang tengah duduk dipangkuanku, dan berjalan menghampiri Onew.
.
-Author POV-

Kini Lee Teuk, Onew dan tamu yang datang itu duduk di ruang depan rumah Lee Teuk. Mereka bertiga saling menatap satu sama lain secara bergantian.
"Sekarang apa yang mau kau bicarakan?" ucap Lee Teuk mengawali pembicaraan diantara mereka.
"Kau ini!" decak kesal tamu itu, "Aku ini ingin membahas soal saham kita!"
"Suho, bisakah kau atur sendiri? Aku sedang sibuk. Kau hanya menganggu kegiatan ku," ucap Lee Teuk santai. Pria yang bernama Suho itu memutar kedua bola matanya malas.
"Dan kau!" tunjuk Lee Teuk pada Onew, "Aku sedang sangat sibuk, jangan menjadi pengganggu!"
"Aku?" tanya Onew sambil menunjuk dirinya sendiri, "Memangnya tuan sedang sibuk apa?" tanyanya pada Lee Teuk.
.
-Lee Teuk POV-

Aku menghela napas berat sambil menghempaskan tubuhku ke atas ranjangku. Suho, pria itu sudah pergi dari rumahku. Dan Onew, dia berada di ruangannya.
Setelah kami mengobrol sebentar di ruang depanku, aku kembali masuk ke dalam kamar. Sebenarnya aku ingin kembali ke kamar Tae Yeon, tapi aku minta pada Onew agar dia membawa Tae Yeon malam ini ke dalam kamarku.

***

"Kau sangat cantik, Tae Yeon..." gumamku pada gadis itu, yang berada dibawahku.
Gadis itu tersenyum menatapku, seakan dia mengerti apa yang baru saja ku katakan.
Tae Yeon, dia memakai kemeja putih dengan celana jins yang membuatnya terlihat sangat cantik. Padahal aku menginginkannya dia memakai gaun tidur yang seksi untuk malam ini tapi tak apa lah.
"Kau harus menemaiku setiap malam, seperti sekarang ini," bisikku ditelinganya.
Dengan cepat aku melepas seluruh pakaian Tae Yeon, dan membuangnya entah kemana. Aku memperhatikan tubuhnya untuk beberapa saat, lalu kembali pada tujuan awal ku. Melakukan hal yang sangat ingin aku lakukan!
Tae Yeon sudah naked, aku pun membuka seluruh pakaianku sendiri sampai naked.
"Tonight, tomorrow night, and the next night you have to accompany me. Because you're my sex doll,"

-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar