Rabu, 18 September 2013

[My FF] My Robot X (Part 1)

Title : My Robot X (Part 1 of 2)
Author : Anita / @Anita_Febriany || Genre : Romance || Rate : NC -21 || Main Cast : SS501's Kim Hyun Joong, KARA's Park Gyuri, & Rainbow's Kim Jae Kyung || Support Cast : A-JAX's Kim Hyeongkon, & Puretty's Yoo Hye In || Length : Twoshot || Inspiration : My dream in the night.
Summary :
"Seharusnya aku tau, benda buatan seperti robot itu tidak akan hidup bertahan lama. Seperti mainan saja, jika rusak pasti sudah tak terpakai.
Tapi bagi ku, dia itu berbeda! Mungkin benar, aku sudah gila. Karena orang normal mana yang setiap malam bercinta dengan robot?!"

++++++++++


[Author POV]

"Jae Kyung!!!"
Mendengar namanya di panggil, gadis yang bernama Jae Kyung itu pun dengan terburu-buru menghampirinya.
"Ada apa, nona Gyuri?" tanyanya sesaat ia telah sampai ke dalam kamar Gyuri, gadis yang memanggilnya tadi.
"Aku tidak suka robot ini! Buat penisnya seperti milik pria sungguhan!" protes Gyuri.
Gadis yang bernama Gyuri itu lantas bangkit dari atas tubuh sang robot, dan mengambil seluruh pakaiannya yang tergeletak di lantai. Ia yang sudah naked, dengan raut wajah penuh rasa kesal kembali memakai pakaiannya.
Jae Kyung hanya bisa menghela napas melihat sikap Gyuri.
Selesai memakai pakaiannya, gadis itu keluar dari kamarnya begitu saja. Kini tinggal Jae Kyung dan sang robot di dalam kamar. Jae Kyung memperhatikan robot yang tengah tertidur dengan mata terpejam dan tanpa memakai pakaian (naked) itu.
Sebelum ia membawa robot itu ke ruangan perbaikan, ia memakaikan pakaian ke robot itu layaknya manusia.
"Apa yang salah dengan penis mu, Hyun Joong?" tanya Jae Kyung pada robot itu sambil memakaikannya pakaian.
Setelah ia pakaikan pakaian ke robot yang bernama Hyun Joong itu, Jae Kyung langsung membawanya ke ruangan perbaikan. Ruangan perbaikan Jae Kyung mirip seperti ruangan operasi di rumah sakit. Di ruangan itu terdapat berbagai macam robot yang di ciptakan oleh Jae Kyung. Tapi hanya robot Hyun Joong lah yang hampir mendekati kata sempurna.
Sesampainya di ruang perbaikan, Jae Kyung pun meletakan robot Hyun Joong yang ia bawa dari kamar Gyuri itu ke atas meja operasi. Dan sekarang Hyun Joong sudah berada di atas meja operasi.
Sebelum ia melakukan operasi, ia membuka celana jins dan celana dalam yang di pakaikannya pada robot itu untuk memperhatikan penisnya. Saat celana robot itu sudah ia buka, ia mencoba meremas dan mengocok penis robot itu perlahan dan akhirnya ia mengetahui apa yang salah dari penis Hyun Joong.

***

"Jae Kyung!!!" teriak Gyuri dari dalam kamar.
"Ne, nona Gyuri..." saut Jae Kyung, lalu ia menghampiri Gyuri dengan terburu-buru.
"Hyun Joong mana?" tanya Gyuri sesaat Jae Kyung tiba di dalam kamarnya.
"Dia masih dalam tahap perbaikan nona," jawab Jae Kyung sambil membungkukkan badannya.
"Haaah," Gyuri menghela napas panjang, lalu menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan kesal.
"Kalau begitu, saya permisi dulu nona," pamit Jae Kyung.
Karena Gyuri tidak membalas ucapannya, dengan perasaan bersalah ia keluar kamar Gyuri dan langsung berjalan menghampiri ruang perbaikannya.

[Gyuri POV]

Malam ini aku tidak bisa tidur. Kim Hyun Joong, robot itu masih dalam tahap perbaikkan sampai sekarang. Karena kemarin, aku meminta Jae Kyung untuk memperbaikinya. Aku mau penis Hyun Joong seperti pria lainnya! Kemarin saat bercinta dengannya, penisnya sangat kaku.
Aku akui, Jae Kyung gadis yang pintar. Dia bisa membuat sebuah robot. Contohnya Hyun Joong. Sekian lamanya, akhirnya Hyun Joong lah robot satu-satunya yang hampir mendekati sempurna yang Jae Kyung ciptakan. Tapi Hyun Joong belum benar-benar sempurna.
Wajah Hyun Joong tampan, aku tidak tau bagaimana Jae Kyung bisa membuatnya. Yang jelas aku senang karena Jae Kyung selalu menuruti kemauan ku, bahkan aku suruh dia memanggilku 'nona' saja dia mau.
Kenapa Hyun Joong dia ciptakan untuk ku? Karena tentu saja aku yang memintanya!
Dari SMP aku selalu ingin memiliki seorang pacar, tapi mereka selalu mengejek ku dengan sebutan 'jelek'.
Saat menginjak bangku SMA orang tua ku meninggal dunia, dan aku memakai uang mereka untuk menjalani operasi plastik. Tapi para pria yang aku sukai itu malah jadi membenci. Mereka semuanya menyebalkan! Sampai akhirnya aku bertemu Jae Kyung.
Jae Kyung, gadis itu adalah keluarga satu-satunya yang aku miliki sekarang. Semejak kedua orang tua ku meninggal dunia, dan seluruh hartanya jatuh ketangan ku, Jae Kyung lah orang yang aku angkat sebagai pembantu ku. Biarpun usia kami sama, tapi aku tidak mau mengangkatnya sebagai kakak maupun sebagai adikku.
"Aku sudah tidak tahan!" keluh ku kesal. Akhirnya aku bangkit, dan berjalan menuju ruang perbaikan Jae Kyung. Tapi setibanya di sana, aku melihat Jae Kyung tengah sibuk memperbaiki Hyun Joong.
Aku hanya diam berdiri di depan pintu ruangan Jae Kyung. Aku tidak mau mengganggunya.
"Gomawo," tanpa sadar, aku mengucapkan kata itu.
Untungnya Jae Kyung tidak mendengar, karena suara mesin di ruangannya begitu ribut. Tapi jujur saja, aku sangat berterima kasih padanya. Jika tidak ada Jae Kyung, mungkin aku sudah mati bunuh diri karena kegilaan ku ingin sekali memiliki seorang pacar.

***

"Jae Kyung!!!" teriakku memanggilnya.
Tak lama dia datang dengan membawa Hyun Joong.
Aku bangkit dari atas tempat tidur ku, dan aku pun tersenyum senang.
"Maaf lama menung- "
Belum sempat Jae Kyung menyelesaikan kalimatnya, aku langsung merebut Hyun Joong darinya. Ia tersentak kaget, tapi aku tak memperdulikannya.
Aku dudukan Hyun Joong di atas tempat tidur ku, dan aku menatap Hyun Joong dengan seksama. Dia benar-benar terlihat seperti manusia, bahkan orang lain yang melihatnya pasti menyangka Hyun Joong itu manusia.
Aku mencoba menggerakkan tangan dan kakinya perlahan, "Sudah tidak kaku lagi," gumamku. Bahkan seluruh tubuhnya sudah tidak kaku lagi seperti robot, melainkan layaknya seorang manusia normal.
"Kau bisa keluar sekarang Jae Kyung,"
Mendengar ucapanku, Jae Kyung pun membungkukkan badannya ke arah ku lalu pergi meninggalkan aku dan Hyun Joong berdua di dalam kamar.
Kini mata ku beralih ke penis Hyun Joong. Aku membaringkan tubuhnya dengan perlahan ke atas tempat tidur ku, lalu aku membuka pakaiannya satu persatu. Hyun Joong yang sudah naked itu pun dengan sigap aku membuka pakaian ku sendiri sampai aku naked juga.
Sekarang Hyun Joong sudah berada di bawah ku. Dia sedang menatap ku dengan tatapan matanya yang kosong seperti biasanya. Aku pun mencium bibirnya perlahan, namun kelamaan menjadi sebuah lumatan. Aku melumat bibir Hyun Joong kasar, tapi pria itu tak membalas lumatan bibirku.
"Benar-benar menyebalkan!" aku memukul dada bidang Hyun Joong, kesal.
Saat aku memukul dadanya, kulit baja yang ada di dalam tubuhnya seperti sudah tidak ada. Mungkin Jae Kyung sudah menghilangkannya dan menggantinya. Tapi dia belum bisa merespon apapun. Dia benar-benar seperti benda mati!
Aku lantas memasukkan penis milik Hyun Joong ke lubang vagina ku, "Ahhhh..." desah ku. Penis miliknya sudah masuk seluruhnya ke lubang vagina ku.
"Ssshhh.... Ahhh," perlahan aku mulai bergerak naik-turun, menusukkan miliknya.
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhh..."
Dengan gerakan cepat aku menaik-turunkan tubuhku menusukkan milik Hyun Joong ke lubang ku.
"Ahhhh... Ahhhh... Uugghhh... Hhh,"
Aku terus mendesah, sambil terus menusukkan penis Hyun Joong di lubang vagina ku yang sudah mulai basah karena cairan ku sendiri.
"Aahhh... Ssshhh... Ahhh... Hhh,"
Aku mempercepat tusukkan ku sampai rasanya lubang vagina ku terasa sudah melebar dan mengeluarkan banyak cairan.
"Ahhhh," karena lelah, aku menghentikan kegiatan ku. Napas ku mulai tidak beraturan. Keringat juga sudah mengalir di sekujur tubuh ku. Tapi penis Hyun Joong masih tertancap di lubang vagina ku.
Aku menatap mata dan wajah Hyun Joong yang diam tanpa ekspresi itu, membuat ku tambah kesal.
Aku lantas melepaskan tautan milik kami, dan aku memperhatikan penis Hyun Joong.
"Jae Kyung!!!" teriakku memanggil gadis itu. Tak lama dia datang. Saat melihat kami, dia sempat terkejut namun kembali seperti biasa.
"Ada apa nona memanggil saya?" tanyanya.
"Penisnya, kenapa tidak mengeluarkan sperma?!"
"Ne?"
Jae Kyung terlihat bingung mendengar ucapanku.
"Itu... Kenapa di penisnya, dia tidak mengeluarkan sperma?!" bentakku sambil menunjuk ke arah penis milik Hyun Joong.
Penis milik Hyun Joong itu terlihat basah tapi basah karena cairan ku. Jae Kyung hanya mengkerutkan keningnya bingung saat melihat penis Hyun Joong, lalu dia membungkukkan badannya ke arah ku, "Maaf kan aku," sesalnya.
"Perbaiki dia lagi!"
"Baik nona,"
Saat Jae Kyung akan membawa Hyun Joong ke ruangan perbaikan, aku menahan lengannya, "Dan... buat dia bisa merespon apapun, buat dia bisa berbicara, buat dia bisa melihat. Se-semuanya! Pokoknya... buat dia tidak seperti benda mati!" perintah ku pada Jae Kyung.
Dia mengangguk, lalu membawa Hyun Joong yang naked itu ke ruangannya.
Aku mengambil pakaian ku yang tergeletak di lantai. Sebelum aku memakainya, aku duduk kembali di tepian tempat tidur ku dan membuka paha ku lebar-lebar. Terlihat vagina ku yang basah. Aku pun mencoba memasukkan jariku dan menusukannya ke lubang vagina ku sendiri, "Ahhh..." desah ku pelan.
Jariku yang sudah masuk ke dalam lubang vagina ku, dengan gerakan cepat aku menusukkannya, "Ssshhh... Aahhh... Hyun... Joong... Ahhh... An..dai hhh.. Ssshhh... Kau... Biiiss...aa hhh... Beg...in...ii hhh,"

***

"Nona?" panggilnya pelan.
Aku yang sedang melahap sarapan pagiku itu pun sontak menoleh ke arah Jae Kyung, gadis yang memanggil ku barusan.
"Apa?" jawabku jutek, lalu kembali memakan makanan ku.
"Hyun Joong sudah saya perbaiki nona,"
"Jeongmal?"
"Ne," jawab Jae Kyung sambil mengangguk.
Aku kembali melahap sarapan pagi ku dengan terburu-buru sampai habis. Setelah sarapan pagi ku habis, aku bergegas menghampiri ruang perbaikan untuk melihat Hyun Joong.
Sesampainya di sana, aku mencari-cari robot Hyun Joong yang sudah di perbaiki Jae Kyung itu. Tapi aku bingung Hyun Joong yang mana yang sudah di perbaiki, karena banyak sekali Hyun Joong Hyun Joong lainnya di ruangan itu, yang di pajang di dalam kotak berukuran besar seperti lemari kaca.
"Yang mana...?" gumam ku sambil melihat satu persatu robot Hyun Joong yang ada di dalam kotak berukuran besar itu.
"Yang ini nona," ucap Jae Kyung secara tiba-tiba, sontak membuatku terkejut.
Aku pun berjalan menghampiri robot yang tengah berbaring di atas meja operasi tanpa menggunakan pakaian alias naked itu.
"Aku baru saja memasukkan DNA manusia, dan mungkin sekarang dia sudah bisa menghasilkan sperma kalau nona bercinta dengannya. Tapi aku belum bisa membuatnya berbicara atau melihat layaknya manusia. Dia belum bisa merespon apapun,"
Aku mendengarkan penjelasan Jae Kyung dengan serius sambil memperhatikan tiap inci tubuh Hyun Joong. Sampai akhirnya mataku tertuju pada penis Hyun Joong.
"Nanti malam, bawa dia ke kamar ku,"
.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar ku.
"Masuk,"
Pintu itu di buka perlahan dari luar, "Nona, saya bawa Hyun Joong," ucapnya sambil berjalan menghampiriku.
Aku bangkit dari atas tempat tidur ku, lalu Jae Kyung meletakkan Hyun Joong di sebelahku. Aku senang melihat Hyun Joong, ia terlihat sangat tampan dan seksi dengan kaos putih polos yang di pakaikan oleh Jae Kyung padanya.
Mungkin malam ini akan jadi malam yang menyenangkan, karena aku sudah memakai gaun tidur ku yang tembus pandang berwarna merah. Sehingga bra dan celana dalam satu stelan berwarna merah juga terlihat, membuat kesan seksi pada diriku.
"Kau bisa pergi," ucapku pada Jae Kyung, tanpa melihat ke arahnya. Akhirnya gadis itu keluar dari kamar ku, kini tinggal aku dan Kim Hyun Joong berdua saja di dalam kamar ku.
"Hyun Joong..." panggil ku pelan sambil menatap matanya.
Tangan ku mulai meraba tubuhnya, dan mata ku kini terpusat dengan bibirnya. Aku pun mengecup sekilas bibirnya.
"Aku benar-benar sudah gila," gumam ku pelan.
Aku yang sudah haus seks dengan robot ku yang satu ini, dengan terburu-buru aku membuka paksa celana yang di pakai Hyun Joong. Sampai akhirnya celananya terlepas. Aku membuang celananya ke sembarang arah, lalu membuka kaos putih polosnya dan membuangnya entah kemana. Sekarang Hyun Joong sudah naked.
Aku mulai mencium-melumat bibir Hyun Joong, "Mmmhhh..."
Tangan ku tidak tinggal diam, saat sedang melumat bibir Hyun Joong, tangan ku meremas gemas penis Hyun Joong.
"Mmmhhh... Ahh," aku melepas lumatan bibir kami, lalu aku mengocok penis Hyun Joong dengan kasar.
"Ssshhh... Ahhh," aku terus mengocok dan meremas milik Hyun Joong tak sabaran, sampai akhirnya cairan kental yang berwarna putih keluar dari ujung penisnya. Aku pun menjilati cairan itu dan mengemut ujung penis Hyun Joong bagaikan permen. Membuat penis Hyun Joong basah karena saliva ku.
Aku yang belum puas, dengan cepat aku membuka celana dalam ku sendiri. Dan aku mendorong tubuh Hyun Joong agar dia tiduran.
Aku duduk di atas tubuh Hyun Joong, dan kepala ku mendongak. Dengan perlahan aku memasukkan penisnya ke lubang vagina ku, "Aaahhh..." desah ku saat penis Hyun Joong mulai masuk dan menusuk lubang vagina ku.
Penisnya yang sudah masuk seluruhnya ke lubang ku itu, dengan perlahan aku menggerakkannya.
"Ahhhh... Ahhhh.... Ahhh... Ahhh...."
Aku menghentakkan tubuhku cepat sampai penis Hyun Joong terus manusuk-nusuk lubang vagina ku.
Kali ini tidak begitu sakit, karena penisnya tidak kaku seperti saat pertama kali aku melakukannya dengan Hyun Joong. Penisnya benar-benar terasa seperti penis pria manusia lainnya, biarpun aku belum pernah mencoba melakukannya. Tapi aku bisa merasakannya.
"Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh..."
Aku terus menghentakkan tubuhku naik-turun dengan cepat. Bahkan payudara ku mengikuti gerakan ku.
Aku meraih tangan Hyun Joong sambil terus menghentakkan tubuh ku, "A...yo... Hhh... Rem...as... Hhh...,"
Aku meletakkan tangan Hyun Joong di payudara ku, agar dia meremasnya. Tapi robot itu tidak meresponnya. Aku yang kesal, melepaskan tangan Hyun Joong kasar lalu kembali menghentakkan tubuhku dengan cepat.
"Aaahhhh..." desah ku keras, mengakhiri semuanya.
Aku pun merasakan sperma milik Hyun Joong masuk ke dalam rahim ku. Hangat...

***

"Jae Kyung!!!" teriakku memanggilnya. Sebenarnya tenggorokan ku sakit setiap hari harus memanggilnya dengan cara berteriak. Tapi karena rumah ku sangat besar dan luas bagaikan istana, apa lagi rumah ini hanya kami berdua yang tinggal, jadi aku harus berteriak saat memanggilnya.
"Jae Kyung!!!" teriakku lagi memanggilnya. Tapi gadis itu tak kunjung datang.
"Jadi pagi ini aku makan meja!" kesal ku sambil memukul meja makan yang ada di depan ku, "Aduh, sakit."
Aku mengelus tangan ku yang sakit, seraya bangkit dari tempat dudukku. Aku berjalan menghampiri Jae Kyung. Sepanjang perjalanan menuju ruang perbaikan Jae Kyung, suara mesin terdengar sangat ribut. Sampai di depan pintu ruangannya juga terdengar suara mesin sangat ribut. Sampai-sampai aku harus menutup kedua telinga ku saking ributnya.
"Jae Kyung... Apa kau di dalam?" tanya ku sambil menggedor-gedor pintunya. Tapi tidak ada jawaban dari dalam. Suara mesin yang begitu ribut membuat suaraku tak terdengar oleh Jae Kyung.
Aku terpaksa membuka pintu ruangan Jae Kyung, dan benar. Aku melihat Jae Kyung tengah memperbaiki Hyun Joong.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Jae Kyung menghentikan pekerjaannya, lalu mematikan mesin robotnya.
"Aku sedang memperbaiki Hyun Joong, nona..." jawabnya sambil membungkukkan badan ke arah ku.
Aku berjalan menghampirinya, dan melihat tubuh Hyun Joong yang sedang di perbaiki.
"Tapi apa yang sedang kau lakukan?!" tanya ku sedikit membentaknya.
"I-itu... Aku... Ingin membuatnya agar bisa merespon keadaan sekitarnya. Aku mau membuatnya bisa melihat, bisa berbicara. Seperti manusia normal,"
Mendengar ucapan Jae Kyung, membuat ku senang, "Kapan dia akan selesai?" tanya ku antusias.
"Besok malam nona,"
.
Malam ini aku tidak bisa tidur karena memikirkan Hyun Joong. Robot itu akan bisa merespon ku saat aku bercinta dengannya!
Aku guling-gulingan di atas tempat tidur, tidak jelas. Tidak sabar menunggu besok malam.

To Be Continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar